REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pesawat tenaga surya Solar Impulse akhirnya mendarat di Washington setelah terbang dari St Louis. Penerbangan pesawat itu adalah bagian dari kampanye mendukung teknologi energi bersih. Pesawat dijadwalkan untuk terbang ke seluruh Amerika Serikat.
Pesawat mendarat di Bandara Internasional Dulles pukul 24:15 waktu setempat. Solar Impulse akan tetap berada di Washington sebelum menyelesaikan perjalanan terakhirnya ke New York awal Juli mendatang.
Jika pesawat eksperimental ini berhasil menyelesaikan perjalanannya seperti yang direncanakan, ia akan menjadi pesawat pertama bertenaga surya yang bisa beroperasi siang dan malam terbang di seluruh Amerika.
"Hal ini membuktikan kehandalan dan potensi teknologi bersih. Dan hal ini penting dalam menyampaikan pesan kami," ujar pilot asal Swiss Bertrand Piccard dalam pernyataannya, Ahad (16/6).
Piccard bersama rekan pilotnya Andre Borscherg memprakarsai proyek Solar Impulse. Pesawat tersebut mempunyai rentang sayap pesawat jumbo jet dan berat serupa dengan mobil kecil. Solar Impulse adalah model percobaan bagi pesawat berikutnya yang direncanakan untuk mengelilingi dunia pada 2015 mendatang.
Perjalanan pertama dari San Francisco ke Phoenix berhasil dirampungkan pada awal Mei. Pada bulan yang sama pesawat melanjutkan perjalanan dari Phoenix ke Dallas. Awal Juni, pesawat terbang dari Dallas ke St. Louis. Ia terbang ke Washington selama hampir 30 jam selama dua hari.
Proyek ini bermula pada 2003 dalam jangka waktu sepuluh tahun dengan anggaran 112 juta dolar AS. Para ahli teknik dari perusahaan pembuat eskalator Swiss Schindler dan bantuan riset dari grup kimia Belgia Solvay terlibat di sini.
Penerbangan antarbenua pertama dilakukan dari Spanyol ke Maroko pada Juni 2012. Solar Impulse menghasilkan energi dari 12 ribu sel solar yang diletakkan di kedua sayapnya. Solar sel ini secara simultan mengisi baterai yang akan digunakan untuk terbang saat malam hari.