Senin 03 Oct 2016 12:13 WIB

Tim Solar Impulse Berencana Gunakan Satelit Bertenaga Surya

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Solar Impulse
Solar Impulse

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim di belakang pesawat Solar Impulse dua yang memecahkan rekor, tengah mencari pemanfaataan teknologi pesawat, untuk satelit bertenaga surya baru. Dengan tenaga surya, pesawat dapat tetap terjaga selama bertahun-tahun.

"Salah satu spin-off yang mungkin adalah untuk menghasilkan Solar Impulse tak berawak terbang 20 kilometer (12,4 mil) tinggi di stratosfer. Ini untuk memberikan satelit murah untuk Wi-Fi, koneksi GSM, observasi untuk pertanian - teknisi kami bekerja pada yang sekarang," kata Ketua Solar Impulse Bertrand Piccard dilansir FoxNews, Senin (3/10).

Piccard berada dalam kontrol dari Solar Impulse dua ketika mencapai Abu Dhabi pada Juli, menyelesaikan bagian terakhir dari perjalanan bertenaga surya pertama di seluruh dunia. Pesawat yang berangkat dari Abu Dhabi pada Maret 2015, berwisata 26.744 mil di pengembaraan dan menghabiskan 558 jam waktu penerbangan.

Ketua Solar Impulse bergantian dengan mantan pilot militer Swiss, Andre Borschberg untuk terbang di pesawat single-seat ke seluruh dunia. Sekarang tim Solar Impulse ingin menggunakan penerbangan yang memecahkan rekor, sebagai landasan untuk teknologi baru.

"Kami memiliki tim yang sangat, sangat berpengalaman dan kami ingin menggunakan semua keahlian ini, dalam sudut pandang teknologi, untuk membawa sesuatu yang baru ke dunia satelit ketinggian dengan rendah," ujar Piccard.

Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk peluncuran satelit ini. Menurut Piccard, Solar Impulse membutuhkan mitra industri untuk menghasilkan pesawat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement