REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi khususnya perangkat lunak menjadikan gaya bekerja dapat lebih fleksibel, ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Andreas Diantoro.
"Microsoft menerapkan gaya bekerja yang fleksibel, dengan memanfaatkan teknologi Lync, Sharepoint, Yammer dan Office 365 untuk berinteraksi, berinovasi dan tetap produktif," ujar Andreas Diantoro saat ditemui di Jakarta, Kamis.
"Kini, dengan terhubungnya Lync dengan SKYPE, semua pengguna Lync juga akan tersambung dengan ratusan juta pengguna SKYPE," ujar Andreas.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Human Resources Microsoft Indonesia, Marta Jonatan.
Microsoft, kata dia, mengkonversi standar pekerjaan di semua kantor mereka di seluruh dunia menjadi hot-desking. Setiap orang memiliki loker untuk menyimpan barang dan dokumen masing-masing sementara kantor dirancang untuk menjadi paperless.
"Kami sudah terbiasa bekerja secara hot-desking; tidak ada tempat duduk tetap bagi setiap orang," ujar Marta.