Rabu 27 Mar 2013 11:11 WIB

Stuxnet Dulu, Flame Kemudian, Semua untuk Iran?

malware flame
Foto:

Amerika Serikat mulai membangun senjata cyber Stuxnet selama pemerintahan George W Bush. Menurut pejabat AS yang mengetahui program tersebut, senjata itu untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.

Pemerintah AS menolak untuk mengomentari laporan Symantec itu dan telah melakukan penyelidikan atas bocornya informasi soal program cyber-nya.

Seperti halnya Stuxnet, Flame memiliki kemampuan untuk menyebar dengan menginfeksi menggunakan autorun dan kerentanan Lnk. Ini menunjukkan bahwa perancang Flame mungkin memiliki akses ke menu yang sama dengan pencipta Stuxnet.

Namun tidak seperti Stuxnet, Flame tidak dapat mereplikasi secara otomatis. Mekanisme penyebaran harus diaktifkan oleh penyerang.

Hal ini kemungkinan dimaksudkan untuk mengontrol penyebaran malware dan mengurangi kemungkinan terdeteksi.  Satu lagi yang tak ditemukan pada Stuxnet, Flame memiliki kemampuan ‘bunuh diri’. Begitu terendus 2012 lalu, perintah bunuh diri segera terkirim, dan semua jejak malware dalam perangkat yang terinfeksi lenyap tanpa bekas.

Kaspersky memperkirakan Flame telah menginfeksi sekitar 1.000 mesin. Para peneliti sampai pada simpulan angka ini dengan menghitung jumlah pelanggannya sendiri yang diketahui telah terinfeksi dan keluhan pelanggan dari perusahaan antivirus lainnya. Di luar pelanggan mereka, bisa jadi angkanya berlipat.

Meski tak menyebut nama negara di balik proyek itu, mudah ditebak siapa yang sedang bermain-main dengan virus ini. Hanya dua bulan kemudian setelah terdeteksi, tepatnya pada tanggal 19 Juni 2012, Washington Post menerbitkan sebuah artikel yang mengklaim Flame  dikembangkan secara gotong royong  oleh US National Security Agency, CIA, dan militer Israel setidaknya lima tahun sebelumnya.

Proyek ini dikatakan menjadi bagian dari operasi rahasia bersandi Olympic Games , yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi intelijen dalam persiapan untuk operasi sabotase cyber yang bertujuan memperlambat upaya nuklir Iran. Tak ada bantahan dari ketiganya. Pertanda iya? ***

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement