Rabu 27 Mar 2013 11:11 WIB

Stuxnet Dulu, Flame Kemudian, Semua untuk Iran?

malware flame
Foto:

Peneliti Symantec,Februari lalu mengatakan bahwa mereka telah menemukan sepotong kode yang mereka sebut "Stuxnet 0.5" di antara ribuan versi dari virus yang mereka temukan dari mesin yang terinfeksi.

Mereka menemukan bukti Stuxnet 0,5 dikembangkan tahun 2005 ketika Iran mulai menyiapkan fasilitas pengayaan uraniumnya. Virus itu dipasang  tahun 2007, tahun yang sama saat fasilitas Natanz mulai beroperasi.

Ahli keamanan yang mengkaji 18 -halaman laporan Symantec soal Stuxnet 0,5 mengatakan, laporan itu menunjukkan bahwa senjata cyber ini cukup kuat untuk melumpuhkan produksi di Natanz. Fakta mengejutkan, Stuxnet sudah ada sejak enam tahun yang lalu.

"Serangan ini bisa merusak mesin pemisah dengan putaran centrifugal tanpa membuat operator pabrik curiga," kata sebuah laporan yang ditulis oleh Institute for Science and International Security (ISIS), yang dipimpin oleh mantan inspektur senjata PBB, David Albright.

Meskipun tidak jelas apa kerusakan yang ditimbulkan Stuxnet 0,5, Symantec mengatakan virus itu dirancang untuk menyerang fasilitas Natanz dengan membuka dan menutup katup yang memasok gas heksafluorida ke centrifugal, tanpa sepengetahuan operator yang mengoperasikannya.

Pembedahan terhadap versi Stuxnet sebelumnya diyakini telah digunakan untuk menyabot proses pengayaan uranium dengan mengubah kecepatan perputaran sentrifugal.

"Laporan ini memberikan bukti lebih konkret bahwa Amerika Serikat melakukan kegiatan untuk menggagalkan program nuklir Iran sejak diaktifkan di bawah pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad," kata John Bumgarner, seorang ahli senjata cyber yang bekerja sebagai kepala bidang teknologi bersama Unit Konsekuensi Cyber Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement