REPUBLIKA.CO.ID, Mozilla baru saja mengumumkan, mulai Firefox 22, browser web berbasis open source itu mulai menghadang cookies pihak ketiga secara otomatis dalam pengaturan dasar. Itu berarti hanya situs-situs yang benar-benar Anda kunjungi yang bisa mengatur untuk meninggalkan jejak cookiesnya. Sementara iklan-iklan dalam situs itu tidak lagi mudah melacak jejak Anda dengan menempatkan satu cookie.
Selama ini Mozilla sudah lama memberikan layanan untuk memblokade cookies pihak ketiga, namun dalam pengaturan dasar (default), Firefox selalu membolehkan cookies untuk masuk dan meninggalkan jejaknya dalam browser.
Langkah ini bukan yang pertama. Safari milik Apple sudah menjadi pioner untuk menghadang cookies pihak ketiga bahkan kebijakan soal cookies di Safari jauh lebih ketat ketimbang rencana yang ditawarkan Mozilla.
Sementara Chrome dari Google dan juga Internet Explorer, tidak mengejutkan, tetap membolehkan cookies pihak ketiga secara otomatis di pengaturan dasar.
Pengembang Mozilla, Jonathan Mayer, seperti dikutip WebMonkey menyatakan perubahan itu bakal lebih mencerminkan keinginan privasi para pengguna. Mayer juga telah menghadirkan fasilitas FAQ untuk pengguna dan pengembang.
Satu lagi catatan penting untuk pengguna Firefox perubahan itu tidak akan mempengaruhi setting saat ini, tidak pula akan menghapus cookies pihak ketiga yang telah anda atur. Jadi keuntungan dari kebijakan baru, Anda diminta untuk menghapus cookies ketika sudah memutakhirkan ke Firefox versi terkini.
Juga perlu diperhatikan, memblokade cookies pihak ketiga hanyalah langkah pertama yang sederhana, namun bila anda ingin serius lagi tak ingin dilacak ketika sedang melakukan browsing anda harus mengambil cara lebih kuat, yakni menginstal plugin-plugin pihak ketiga yang didesan membentengi kokoh browser anda dari cookies seperti Ghoostery atau DNTMe.
Menurut kabar dari saluran Nightly, Firefox 22 dijadwalkan hadir dalam bentuk final sekitar 18 pekan dari sekarang.