Jumat 15 Feb 2013 10:51 WIB

IBM Gandeng Emerson Kembangkan Data Center

IBM.
IBM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Software manajemen layanan TI IBM berintegrasi dengan platform Trellis Emerson Network Power mengumumkan kerja sama untuk mengoptimalkan manajemen sumber daya data center.

President Avocent Business, Emerson Network Power, Steve Hassell dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (15/2), mengatakan, untuk menyelaraskan kemampuan DCIM pihaknya dengan kemampuan software IBM berusaha memungkinkan manajer data center serta pimpinan TI dan fasilitas melihat, memutuskan, dan bertindak atas seluruh sumber daya.

"Kerja sama dengan IBM ini merupakan validasi kuat atas strategi DCIM kami dan kemampuan platform Trellis untuk meningkatkan pengelolaan dan pengoperasian data center dari yang ada saat ini. Kerja sama kami akan mencakup rekayasa, pengembangan, strategi pasar dan kami melakukan investasi yang cukup penting untuk mewujudkan potensi kerja sama ini," katanya.

Ia menambahkan, sebagai bagian dari kerja sama ini, IBM akan menjual (resell) platform Trellis Emerson sebagai solusi DCIM IBM.

Pihaknya berharap solusi data center infrastructure management DICM terintegrasi itu akan memberikan peningkatan energi dan efisiensi operasional serta meningkatkan layanan delivery TI.

Jamie Thomas, Vice President Tivoli Strategy and Development IBM mengatakan, "Bagaimana mengelola keterbatasan ruang dan daya data center menjadi tantangan besar bagi perusahaan. Hal ini, ditambah meningkatnya tuntutan akan layanan TI yang andal dan fleksibel, membuat pelanggan merasa perlu menemukan solusi kritis yang hemat biaya."

Menurut dia, gabungan dari solusi di pasar dari Emerson Network Power, platform Trellis, dengan solusi manajemen layanan TI dan manajemen sistem IBM, diharapkan menjadi sesuatu yang ideal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan kemampuan inovatif.

DCIM adalah komponen penting bagi bisnis yang memiliki tuntutan layanan teknologi informasi yang tinggi dan membutuhkan pengukuran secara cepat.

Pasar DCIM saat ini diperkirakan mencapai 450 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,4 triliun, dan pasar DCIM diperkirakan tumbuh menjadi 1,7 miliar dolar AS pada 2016.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement