REPUBLIKA.CO.ID, FINLANDIA -- BlackBerry 10 yang diluncurkan Rabu (30/1) lalu dianggap menjadi tonggak bagi BlackBerry (dulu RIM, red) dalam menghadapi persaingan smartphone yang dikuasai platform Android dan iOS. Lalu, bagaimana tanggapan CEO Nokia Stephen Elop mengenai sistem operasi teranyar BlackBerry tersebut?
Seperti diketahui, BlackBerry dan Nokia saat ini memang berada di posisi underdog dalam pasar smartphone dunia. Di saat BlackBerry sedang mengusung BlackBerry 10, Nokia juga bergerak dengan platform Windows Phone yang disebut-sebut para analis dunia sebagai 'perebutan posisi ke-3 pasar smartphone'.
Dalam sebuah wawancara dengan Australian Financial Review, Senin (4/2), Elop mengaku saat ini pihaknya sedang fokus pada investasi riset dan pengembangan Nokia agar mampu bersaing di pasar ponsel pintar.
Dia mengklaim, bahwa fitur fotografi Lumia 920 lebih baik dibandingkan produk lain yang diluncurkan di pasaran belakangan ini, termasuk BlackBerry 10.
Menurutnya, pengguna BlackBerry 10 tidak akan memiliki akses yang cukup untuk ke ekosistem aplikasi dan jasa, tidak seperti yang Nokia tawarkan dalam produk Windows Phone-nya.
Elop mengklaim, saat ini Lumia memiliki 125 ribu aplikasi yang didesain untuk perangkat tersebut. Hal ini tentu melampaui aplikasi BlackBerry 10 yang diklaim BlackBerry sudah mencapai 70 ribuan aplikasi.
"Saya tidak ingin berkomentar BlackBerry 10 seperti apa. Seperti diketahui, membeli smartphone saat ini melebihi apa yang bisa digenggam. Pengguna tidak hanya membeli perangkat keras dan sistem operasi saja, tetapi juga aplikasi yang tersedia untuk perangkat tersebut. Mereka juga berarti membeli layanan cloud yang melengkapi pengalaman pemetaan, navigasi, dan musik," ujarnya