Senin 04 Feb 2013 19:15 WIB

BlackBerry Terancam Kehilangan Pasar India dan Indonesia

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peluncuran BlackBerry 10
Foto: AP
Peluncuran BlackBerry 10

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA --- Produsen perangkat smartphone BlackBerry, yang sebelumnya bernama Research In Motion (RIM), terancam kehilangan pasar di dua negara sasaran terbesar mereka, Indonesia dan India. Harga perangkat BlackBerry terbaru yang mahal disebut-sebut menjadi penyebabnya.

"India dan Indonesia tak hanya merupakan pasar terbesar, tapi juga masa depan pertumbuhan telepon pintar, mereka pasar paling potensial. Tapi, dua model yang diluncurkan (BlackBerry z10 dan Q10) tidak cocok dengan kebutuhan dua pasar itu," ungkap Senior Manager di grup riset teknologi IDC di Singapura, Melissa Chau, Senin (4/2).

BlackBerry dinilai sukses merebut hati pelanggan setianya di Indonesia dan India dengan menjual perangkat ponsel pintar murah. Namun, Z10 yang pekan lalu dikenalkan ke publik akan dijual di India dengan harga 750 dolar AS atau sekitar Rp 7,2 juta. Kedua model baru itu rencananya dijual di Indonesia pada Maret dan India pada pertengahan Februari.

Data di IDC menunjukkan Indonesia merupakan pasar terbesar Blackberry di luar AS dan Inggris. Sementara, India berada di nomor sembilan.

Lembaga Riset ABI menyatakan Blackberry menguasai hampir setengah pangsa pasar telepon pintar di Indonesia pada 2012. Jumlah itu lebih besar dari pangsa pasar Blackberry di dunia yang hanya mencapai 5,3 persen. Di India, Blackberry berada di nomor tiga setelah Samsung dan Nokia.

Di Indonesia dan India, salah satu alasan banyak anak muda membeli BlackBerry karena layanan BlackBerry Messaging Service (BBM)-nya.

Sejumlah perusahaan operator di Indonesia seperti XL Axiata mengatakan ada peningkatan 45 persen pengguna Blackberry pada 2012 setelah menawarkan paket sebesar Rp 50 ribu.

Namun, data itu berubah dengan cepat. Layanan menyerupai BBM seperti WhatsApp yang bisa digunakan untuk HP android menurunkan pengguna BlackBerry.

Data dari StatCounter yang mengitung traffic penggunaan web mobile, pangsa pasar BlackBerry di Indonesia turun dari 20 persen pada 2011 menjadi 5 persen tahun lalu. Dengan data itu, penjualan Z10 dan Q10 harus menghadapi banyak rintangan.

"Z10 merupakan produk menengah atas dan India bukan pasar untuk harga itu," ujar analis industri di Gartner di Mumbai, Anshul Gupta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement