REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL -- Ketika para ilmuwan memilih sebuah batu untuk menguji laser penjelajah Mars, Curiosity, mereka berharap menemukan beberapa mineral seperti bebatuan yang ditemukan di bagian manapun Planet Merah tersebut.
Sebaliknya, ilmuwan justru mendapati kandungan mineral batu di Mars mirip dengan batu yang ditemukan di Bumi.
Batu tersebut, secara kimia lebih mirip dengan tipe batu tak biasa yang ditemukan di kepulauan dikeliling samudra seperti Hawaii dan St Helena, begitu pula bebatuan di zona retakan benua seperti Rio Grande, yang membentang dari Colorado hingga Cihuahua, Meksiko.
"Apa yang kami temukan dalam batu ini benar-benar mengejutkan kami," ujar ilmuwan Curiositi, Ralf Gellert dair University of Guelph di Ontario, Canada, kepada wartawan dalam konferensi pada Kamis (11/10).
"Ini bentuk pembekuan," ujar Gellert pda batu yang terbentuk dari lelehan material. "Namun sepertinya jenis tipe batu baru yang kami jumpai di Mars."
Foto di atas diambil dari Camera Mast milik Mars Curiosity pada 22 September 2012. Foto dipublikasikan pada 11 Oktober 2012.
Dalam foto itu ditunjukkan di mana penjelajah Mars Curiosity membidikkan dua alat berbeda untuk meneliti sebuah batu asal Mars yang dinamai Jake Matijevic. Titik-titik merah ialah titip di mana instrumen Chemistry and Camera (ChemCam) menembak dengan laser pada 21 September 2012 dan 24 September 2012.
Sementara lingkaran hitam dan putih diambil oleh ChemCam untuk melihat ceruk kecil yang dihasilkan oleh lasernya. Lalu lingkaran ungu mengindikasikan di mana Partikel Alfa X-Ray Spektrometer mengarahkan pandangannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
