REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setelah merilis Blackberry Davis 9200, Research in Motion Indonesia tampaknya akan melengkapi portofolio curve entry levelnya dengan Blackberry Amstrong 9320. Bahkan duet curve terbaru ini disebut-sebut akan menjadi andalan RIM Indonesia menembus pasar smartphone murah yang semakin keras kompetisinya.
Amstrong disebut-sebut menjadi penerus Blackberry Curve 9300 yang populer dengan sebutan Blackberry Curve 3G. Sebagaimana pendahulunya, Amstrong juga dibekali dengan dukungan jaringan 3G.
Smartphone ini mendukung teknologi jaringan HSDPA, 7.2 Mbps dan HSUPA, 5.76 Mbps. Dukungan jaringan 3G menjadi pembeda pertama Amstrong dengan Davis yang hanya mendukung teknologi jaringan 2G.
Pembeda lain adalah kamera. Pada Davis, RIM membenamkan kamera 3.15 megapiksel dengan resolusi 2048x1536. Kamera ini didukung untuk LED flash. Untuk mengoptimalkan kinerja kamera, Davis juga didukung dengan fitur Geo-tagging dan image stabilization.
Davis hanya memiliki kamera dua mega piksel tanpa LED Flash. Smartphone ini juga tanpa didukung dengan fitur geo tagging dan image stabilization.
Pembeda ketiga adalah GPS. Amstrong memiliki A-GPS, Davis tidak memiliki.
Bagaimana dengan desain? Amstrong memiliki bezel stainless steel. Bezel ini memiliki kemiripan dengan bezel yang ada di Blackverri 8900 Javelin.
Di luar empat aspek diatas, antara Davis dan Amstrong memiliki kesamaan. Seperti sistem operasi Blackberry 7.1, tombol khusus Blackberry Mesengger, radio FM dan baterai Li Ion 1450 mAh.
Karena spesifikasi berbeda, harga ritel keduanya juga berbeda. Jika Davis dilepas dengan harga Rp 1.999.000 harga ritel Amstrong diperkirakan antara Rp 2,3 juta hingga Rp 2,4 juta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika