REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekalipun menghadapi banyak sorotan terhadap Playbook sejak kehadirannya di pasaran tahun lalu, Research in Motion rupanya tidak bergeming. Hari ini RIM merilis sistem operasi versi terbaru untuk Playbook, serta fitur-fitur baru untuk tablet berdiameter 7 inci ini.
''Pengembangan sistem operasi menggambarkan bahwa Playbook bukan yang pertama dan terakhir kali,'' kata Country Product Manager Indonesia, PT RIM Indonesia. Ardo Fadhola di Jakarta, Selasa (21/2). Ia mengisyaratkan bahwa setelah Playbook 2.0, bakal ada sistem operasi terbaru lain, bahkan versi baru dari Playbook.
Mengenai kapan penerus Playbook akan hadir, Direktur Marketing PT RIM Indonesia, Eka Anwar mengaku belum bisa berbicara. '' Untuk soal ini, saya belum bisa berbicara. Kalau produk baru pasti ada..tunggu saja,'' katanya.
Playbook disebut-sebut gagal dipasaran. Kehadiran tablet Blackberry ini tidak seperti yang diharapkan. Pangsa pasarnya jauh dibawah kompetitor seperti iPad atau Samsung Galaxy Tab. Di Indonesia, nasib Playbook juga sama.
Ihwal pangsa pasar, Eka Anwar mengaku belum mendapatkan informasi yang up date. ''Saya belum memiliki informasi up date mengenai pangsa pasar Playbook,'' kata Eka. Namun demikian ia memastikan bahwa Blackberry masih memimpin pasar smartphone di Indonesia.
''Kalau kita lihat data GfK, pada triwulan ketiga tahun ini pangsa pasar Blackberry di Indonesia 51 persen,'' kata Eka. Ia optimistis pada triwulan pertama tahun 2012 pangsa pasar masih bertahan. '' Bisa saja lebih. harapan kami tahun ini naik menjadi 60 atau 70 persen,'' kata Eka sambil tersenyum.
Salah satu faktor yang menyebabkan Playbook kurang populer adalah akses yang masih bergantung pada wireless fidelity. Sementara produk kompetitornya telah mengusung teknologi GSM.
Ardo membenarkan bahwa Playbook masih bergantung pada Wifi. ''Ini produk pertama kami. Produk pertama pakai wifi, berikutnya bisa saja muncul pilihan lain,'' kata Eka. Ia menolak menyebutkan apakah RIM tengah menyiapkan Playbook GSM.
Tentang keterbatasan wifi, Eka menyatakan bahwa pihaknya telah mengembagkan sebuah solusi untuk mengatasinya. ''Misalnya fitur Blackberry Bridge V2. Ini salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan jaringan. Dengan Blackberry Bridge V2 pengguna bisa mengaktifkan Playbook dengan menggunakan jaringan yang ada di ponsel Blackberry,'' kata Ardo.
Ardo kembali mengingatkan bahwa Playbook produk yang pertama. ''Seperti saya sampaikan tadi, ini bukan yang pertama dan terakhir. Artinya, bakal ada playbook-playbook yang lain,'' kata Ardo.