REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kuartal ketiga 2011 merupakan kuartal lambat untuk pasar PC Indonesia karena beberapa vendor terus menghadapi kendala persediaan, meskipun masih mencatat pertumbuhan 22,9 persen year-on-year (YoY), IDC melaporkan.
Dampak yang ditimbulkan oleh peralatan elektronik lainnya, seperti ponsel pintar, memberikan kontribusi terhadap tantangan yang dihadapi PC di pasar. Hasilnya, penurunan 6,2 persen pasar PC Indonesia dibanding kuartal kedua.
IDC dalam web site resminya baru-baru ini melaporkan, meskipun masalah persediaan mulai mereda, pasar masih dilanda kekurangan HDD. Berarti akan terjadi penurunan dari perkiraan sebelumnya dan IDC mengharapkan total 5,2 juta unit PC akan terkirim tahun ini.
"Ini adalah prediksi sedikit pesimistis, setelah mempertimbangkan dampak masalah pasokan HDD yang disebabkan oleh banjir di Thailand," kata Daniel Pang, Manajer Riset untuk perangkat klien IDC Asia/Pasifik.
"Dampaknya akan panjang hingga Q1 2012 dan kami juga mengharapkan harga yang lebih tinggi untuk PC selama periode pemulihan."
Segmen bisnis menyumbang 34,6 persen dari total penjualan PC selama Q3 2011. Meskipun pengeluaran sektor publik melambat pada umumnya, sektor pendidikan telah meluncurkan proyek-proyek sekolah. Sementara belanja UKM stabil.
Pada Q3, Acer telah menjaga penjualan mereka pada posisi pertama di pasar PC Indonesia, dengan penjualan terutama dikontribusi produk portable (notebook dan mini notebook), dimana mereka menghadap persaingan keras dari ASUS dan Toshiba.