REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--XL mencatat pembukuan yang mengesankan pada semester pertama tahun 2010. Operator seluler ini mencatat laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun, atau mengalami kenaikan 87 persen di bandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Menurut Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi pada semester pertama tahun 2010, pendapatan usaha meningkat sebesar 35 persen YoY menjadi Rp. 8,5 triliun dan jumlah pelanggan meningkat sebesar 43 persen YoY menja di 35,2 juta pelanggan. '' EBITDA juga mengalami pertumbuhan sebesar 73 persen YoY menjadi Rp. 4,4 triliun sementara EBITDA marjin meningkat menja di 52 persen di bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu 41 persen. Pencapaian kami ini di akui oleh Finance Asia Magazine sebagai Top 5 Best Managed Companies,” papar Hasnul.
Di akhir bulan Juni, XL meluncurkan paket tarif baru yaitu “Paket Gila”, di mana pelanggan dapat membeli paket bicara atau paket SMS yang dapat mereka gunakan selama beberapa hari tertentu. Paket ini dapat di akses melalui portal *123#.
Pendapatan dari data, dengan kontribusi 7 persen terhadap total pendapatan usaha, mengalami kenaikan sebesar 271 persen di bandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. “Sejalan dengan meningkatnya popularitas penggunaan BlackBerry, kami baru saja menurunkan tarif bulanan layanan Blackberry dari Rp 150 ribu/bulan menjadi Rp 99 ribu/bulan,'' kata Hasnul. Dengan penurunan tarif diharapkan layanan BlackBerry lebih terjangkau untuk semua pelanggan.
Hasnul juga menjelaskan bahwa dalam rangka meningkatkan kapasitas jaringan, XL telah mengimplementasikan teknologi MSC ( Mobile Switching Center ) Pool. Teknologi ini memungkinkan XL untuk menangani total beban trafik tinggi selama jam-jam sibuk dan menyeimbangkan beban tersebut di masing-masing MSC yang ada.
Sepanjang semester I 2010, XL terus melakukan pembayaran hutang-hutangnya baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum jatuh tempo dengan total sejumlah USD 219 juta dan Rp 900 miliar menggunakan arus kas internal. Pada akhir semester I, saldo hutang XL menjadi Rp 11,4 triliun dengan ratio Hutang Bersih (Hutang berbunga di kurangi Kas)/EBITDA sebesar 1,3x.
Kinerja yang bagus mendorong XL melakukan revisi target tahun 2010. Saat ini pertumbuhan pendapatan dipatok lebih dari 20 persen, sementara EBITDA marjin 50 persen.