MCAS dirancang untuk memperbaiki masalah tersebut secara diam-diam, namun malah menyebabkan dua kecelakaan yang mengerikan. Pesawat tersebut dilarang terbang di seluruh dunia oleh regulator yang telah dipermalukan di depan umum karena membiarkan pesawat tersebut terbang sesuai rancangannya.
Hal ini memicu renggangnya hubungan antara Boeing, pemasoknya, masyarakat, dan Federal Aviation Administration (FAA).
Meskipun terbang MAX sekali lagi, perjalanannya tidak mulus. Ada pintu pesawat yang lepas dari Alaska 1282 karena pengerjaan yang buruk. Arogansi manajemen dan kegagalannya dalam membenahi perusahaan membuat pemerintah mengambil tindakan drastis.
Mereka menolak untuk mensertifikasi varian MAX 7 dan MAX 10 sampai cacat kecil diperbaiki. Hal ini juga menghalangi Boeing untuk meningkatkan tingkat produksi MAX, sehingga membuat frustrasi setiap maskapai penerbangan yang sangat menunggu Boeing untuk memenuhi janjinya.
Semakin terpojok, Boeing akhirnya membuat keputusan yang sudah lama tertunda untuk berhenti memproduksi MAX. Sebaliknya mereka telah meluncurkan 797 untuk membawa bendera perusahaan sebagai penawaran pesawat berbadan sempit (narrow body) utamanya.
Tentang Pesawat 797
Pesawat tipe 797 menghadirkan peningkatan efisiensi, peningkatan kinerja lingkungan, dan peningkatan kenyamanan penumpang di pasar lorong tunggal. Menggabungkan winglet berteknologi canggih dan mesin yang efisien, 797 menawarkan penghematan yang sangat baik.
Ini mengurangi penggunaan bahan bakar dan emisi sebesar 20 persen dibandingkan NG sekaligus menghasilkan jejak kebisingan 50 persen lebih kecil. Selain itu, 797 menawarkan biaya pemeliharaan badan pesawat hingga 14 persen lebih rendah dibandingkan kompetitor.
Penumpang akan menikmati Boeing Sky Interior, yang ditonjolkan oleh ukiran dinding samping dan jendela modern, pencahayaan LED yang meningkatkan kesan lapang, dan tempat penyimpanan berputar yang lebih besar.
Jika ini terdengar....
Tulisan ini hanya candaan April Mop dan rekaan dr situs Crankyflier dan bukan rencana yang sesungguhnya dr Boeing.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
