Jumat 22 Mar 2024 19:47 WIB

Roket SpaceX yang Terbakar Ciptakan Spiral Bercahaya Seperti Galaksi di Tengah Aurora

Astronom menyebut fenomena ini sebagai spiral SpaceX dan bakal lebih sering terlihat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Jejak peluncuran roket SpaceX Falcon 9 terlihat di atas rumah-rumah Senin, 18 Maret 2024, di San Diego. Roket yang membawa satelit Starlink diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, Senin.
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Jejak peluncuran roket SpaceX Falcon 9 terlihat di atas rumah-rumah Senin, 18 Maret 2024, di San Diego. Roket yang membawa satelit Starlink diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Senin (4/3/2024), pukul 17.05 EST atau sekitar Selasa (5/3/2024) pukul 05.05 WIB SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California. Roket tersebut merupakan bagian dari misi Transport-10 dan membawa 53 satelit milik beberapa perusahaan luar angkasa komersial berbeda. 

Space melaporkan roket ini berhasil diluncurkan ke orbit mengelilingi Bumi sekitar dua jam setelah peluncuran. Tak lama setelah muatan dikerahkan, tahap kedua roket, yang telah terpisah dari pendorong tahap pertama roket yang dapat digunakan kembali, mulai mengalami de-orbit dan kemudian terbakar di atmosfer di atas Laut Barents di Arktik. 

Baca Juga

Dilansir Space, Jumat (22/3/2024), Selama manuver ini, roket yang berputar membuang sisa bahan bakarnya ke luar angkasa, yang kemudian membeku menjadi kristal-kristal kecil yang menyebar dalam bentuk spiral dan memantulkan sinar matahari ke Bumi. Para astronom menyebut fenomena sebagai “spiral SpaceX” dan memperkirakan fenomena ini akan menjadi pemandangan yang lebih umum di masa depan. 

Fotografer Aurora, Shang Yang, mengambil foto menakjubkan dari pusaran cahaya di dekat kota Akureyri di Islandia sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada 5 Maret. 

“Itu tampak seperti dunia lain jika menghadap Aurora Borealis,” kata Shang kepada Spaceweather.com. Pusaran cahaya berlangsung sekitar 10 menit sebelum menghilang. 

Pusaran cahaya juga ditangkap selama siaran langsung aurora di Islandia, dan difoto di Finlandia serta Norwegia, yang memiliki warna biru mencolok. 

Spiral-spiral SpaceX jarang ditemukan. Namun hal ini menjadi lebih umum seiring dengan meningkatnya jumlah peluncuran SpaceX. 

Pada April 2023, spiral SpaceX biru yang menakjubkan memotret tampilan aurora di atas Alaska. Fenomena tersebut juga telah terlihat dua kali oleh kamera yang dipasang pada Teleskop Subaru di Mauna Kea, Hawaii. Yaitu, pertama pada April 2022 dan sekali lagi pada Januari tahun lalu. 

Spiral tidak muncul setelah setiap peluncuran, karena beberapa alasan, termasuk kecepatan putaran pendorong, waktu, dan orientasi roket dibandingkan dengan Bumi dan Matahari. Hal ini membuat sulit untuk mengetahui kapan mereka akan terlihat. 

Tetapi, astrofotografer Olivier Staiger dengan tepat memperkirakan bahwa misi Transport-10 akan menghasilkan spiral di atas Arktik, Spaceweather melaporkan. Dia menyadari bahwa muatan roket yang bervariasi akan mengharuskannya berputar lebih dari biasanya selama penyebaran. Itu berarti roket akan tetap berputar cepat ketika bahan bakarnya dibuang. 

Staiger juga memperkirakan akan ada spiral kuat SpaceX lainnya di atas Islandia dan bagian lain Arktik ketika misi Transporter-12 diluncurkan Oktober tahun ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement