Jumat 16 Feb 2024 16:43 WIB

Nintendo Akhiri Dukungan Perbaikan untuk Sistem 2DS, New 3DS, dan New 3DS LL

Penghentian dukungan untuk hardware Nintendo selalu menimbulkan dampak tambahan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Nintendo 3DS
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nintendo telah mendapatkan reputasi sebagai layanan pelanggan tingkat dewa dalam hal perbaikan-perbaikan perangkat keras. Tetapi itu tidak berarti perusahaan tersebut dapat terus mendukung unit-unit yang telah beralih ke status gim retro tanpa batas waktu. 

Beberapa tahun terakhir telah terjadi serangkaian penghentian fungsi daring dan layanan perbaikan untuk produk Nintendo generasi sebelumnya, dan kini hal itu terjadi lagi pada trio sistem perangkat genggam. 

Baca Juga

Dilansir Japan Today, Jumat (16/2/2024), Nintendo mengumumkan bahwa jangka waktu yang diwajibkan secara hukum untuk menyediakan suku cadang perbaikan untuk Nintendo 2DS, New Nintendo 3DS, dan New Nintendo 3DS LL telah berlalu. Kini setelah bebas dari kewajiban-kewajiban tersebut, perusahaan telah memutuskan bahwa setelah stok suku cadang perbaikan yang ada di gudang telah habis, perusahaan tidak akan lagi menawarkan layanan perbaikan kepada pemilik ketiga sistem tersebut, yang awalnya dirilis pada tahun 2013 (2DS) dan 2014 (New 3DS dan NEW 3DS LL). 

Mengingat usia sistem-sistem yang ada, dapat dimengerti jika perusahaan merasa siap untuk beralih sepenuhnya dari sistem tersebut, karena sekarang hal tersebut diperbolehkan secara hukum. 

Penghentian dukungan untuk perangkat keras Nintendo selalu menimbulkan dampak tambahan, karena Nintendo, sebagai penerbit perangkat lunak, tidak terlalu proaktif dalam membuat judul-judul  klasiknya tersedia untuk dimainkan atau dibeli pada perangkat keras penerus generasi saat ini. 

Bahkan untuk katalog gim SDS/New 3DS dari pembuat-pembuat lain, gim genggam secara historis cenderung tidak dirilis ulang secara modern, dan visual 3-D 3DS mungkin membuat penerbit semakin kurang antusias untuk memindahkannya ke konsol modern yang tidak memiliki efek jenama tersebut. 

Ada risiko yang lebih besar dari biasanya yaitu....

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement