Jumat 19 Jan 2024 20:30 WIB

Badan Geologi Temukan Potensi Litium dan Boron Topang Transisi Energi

Badan Geologi mencatat ada lima lokasi di Pulau Jawa yang Miliki potensi litium.

Ilustrasi kendaraan listrik. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan potensi mineral litium dan boron yang cukup menjanjikan di beberapa wilayah untuk mendukung program transisi energi di tanah air.
Foto:

Litium merupakan logam alkali lunak berwarna putih keperakan dengan nomor atom 3. Logam ini dikenal karena karakteristiknya yang unik seperti sebagai logam paling ringan, memiliki potensial elektrokimia tertinggi, dan sangat reaktif dengan air.

Litium sangat penting dalam upaya mencapai netralitas karbon. Logam tersebut juga merupakan unsur penting dalam produksi kendaraan listrik, baterai litium-ion, dan baterai surya.

Sedangkan, boron merupakan komponen penting hydrogen fuel cells yang merupakan energi alternatif untuk kendaraan listrik. Boron juga bahan baku dari neodymium-iron-boron (NdFeB) magnet, dan bahan baku untuk pyrex. Permintaan boron naik 30 persen di 2022 dan akan naik seiring dengan permintaan untuk kendaraan listrik dan industri energi baru terbarukan (EBT) di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, Wafid juga mengungkapkan Badan Geologi juga melalukan kegiatan penyelidikan energi baru lainnya, yakni hidrogen alami. "Hidrogen alami diketahui dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik, kondisi geologi Indonesia memungkinkan untuk terbentuknya hidrogen alami," kata Wafid.

Badan Geologi melakukan survei untuk mengetahui keberadaan hidrogen alami di Indonesia, yaitu di Pulau Sulawesi bagian timur karena daerah tersebut memiliki kondisi geologi yang ideal untuk terbentuknya gas hidrogen alami. Survei dilakukan pada dua lokasi di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu Tanjung Api (Ampana) dan Bahodopi (Morowali).

Hasil survei pada dua lokasi tersebut ditemukan rembesan gas hidrogen dengan kandungan 20-35 persen di daerah Tanjung Api dan 9 persen di daerah Bahodopi. Selain itu, dijumpai juga gas metana abiogenik dan nitrogen dalam konsentrasi yang signifikan.

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement