REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Saat musim kemarau ini, imbauan untuk terus berhemat air tak henti digaungkan. Sayangnya, tak jarang kebiasaan buruk kita di rumah menyebabkan air bersih terbuang-buang percuma.
Utilita Energy, satu-satunya pemasok di Inggris Raya (UK) yang diciptakan untuk membantu rumah tangga menggunakan lebih sedikit energi, menganalisis hasil studi perilaku terhadap 2.000 rumah tangga untuk menemukan kebiasaan buruk mencuci piring yang paling umum.
Kelompok ini menemukan bahwa rumah tangga di Inggris Raya membuang-buang uang sebesar 450 juta poundsterling atau sekitar Rp 8,4 triliun setiap tahunnya karena tidak menggunakan mesin pencuci piring mereka dengan benar.
Penggunaan mesin pencuci piring yang salah menyebabkan hampir delapan juta rumah tangga di Inggris Raya (UK) membuat 71 poundsterling per tahun (sekitar Rp 1,3 juta) untuk listrik dan air.
Menurut Utilita Energy, yang diciptakan untuk membantu rumah tangga menggunakan lebih sedikit energi, Utilita Energy, membilas barang secara tidak perlu sebelum memasukkannya ke mesin pencuci piring dan tidak beralih ke mode ECO menyebabkan kerugian finansial tertinggi.
Tiga dari lima dari 12 juta rumah tangga di Inggris Raya yang memiliki mesin mencuci piring mengaku telah membilas piring mereka terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke mesin pencuci piring. Alasan paling umum untuk ‘mencucui piring dua kali’ adalah kekhawatiran akan penyumbatan alat dan keinginan untuk menjaganya tetap bersih.
Dua dari lima rumah tangga mengatakan mereka membilas barang-barang sampai benar-benar bersih sebelum memasukkannya ke dalam mesin pencuci piring. Kebiasaan ‘mencuci piring dua kali’ merugikan rumah tangga sekitar 38 poundsterling per tahun atau Rp 715.974 Jika menggunakan air panas dan 11 poundsterling atau sekitar Rp 207.255 jika menggunakan air dingin.
Studi Utilita Energy juga menemukan kebiasaan mencuci piring yang buruk juga merusak planet ini. Mencuci piring sebelum membilasnya menghabiskan 4.576 liter air bersih setiap tahunnya— jumlah ini setara dengan 2.422 kolam renang ukuran olimpiade di seluruh rumah tangga.
Kelompok tersebut juga menghitung bahwa dampak lingkungan dari ‘pencucian piring ganda’ setara dengan emisi karbon yang dihasilkan dengan berkendara sejauh 849 juta mil dengan mobil standar – atau 34.000 kali mengelilingi ekuator bumi. Penelitian Utilita Energy berharap dapat mendorong rumah tangga di Inggris Raya untuk mengubah kebiasaan mencuci piring mereka.
“Mengetahui kerugian yang diakibatkan oleh kebiasaan kita dapat mendorong kita untuk mempertimbangkan kembali perilaku kita, dan dalam hal ini, penghematannya sangat besar, sehingga diharapkan dapat membuat rumah tangga berpikir dua kali,” kata kepala keberlanjutan Utilita, Archie Lasseter, dilansir Euro News.green, Selasa (3/10/2023).
Lasseter berharap Utilita Energy dapat memberi tahu rumah tangga berapa banyak uang yang dapat mereka hemat, namun sampai mereka mengisi mesin pencuci piring tanpa membilasnya terlebih dahulu, dan melihat hasil positif setiap saat, mereka tidak akan yakin. “Kami berharap kampanye informatif ini akan mendorong masyarakat untuk percaya pada mesin mereka dan menyelamatkan kantong serta Bumi dalam prosesnya,” ujar Lasseter.
Selain kebiasaan mencuci piring yang buruk, ada tujuh kebiasaan sehari-hari yang tanpa sadar bisa membuat air terbuang sia-sia, dan cara mengatasinya.
1. Membiarkan air terus menyala saat menyikat gigi di wastafel.
Dilansir Alvawater, salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan orang adalah membiarkan air keran wastafel terus mengalir saat menggosok gigi, mencuci muka, atau bercukur. Matikan keran segera setelah Anda mulai menyikat gigi atau bercukur. Untuk berkumur, gunakan segelas air di wastafel daripada mengambil air langsung dari keran.
2. Membiarkan keran terbuka saat mencuci piring.
Kebiasaan lain terkait poin sebelumnya adalah saat mencuci piring. Untuk memastikan iar tidak terbuang percuma, Anda bisa menggunakan baskom berisi air sabun untuk mencuci piring, dan baskom berisi air bersih untuk membilas piring.
3. Mandi terlalu lama.
Semakin lama durasi mandi Anda, semakin banyak pula air yang terbuang. Salah satu cara efektif untuk mencegah pemborosan air adalah dengan memasang shower di kamar mandi. Perhatikan waktu yang Anda habiskan saat mandi, dan carilah cara untuk mempersingkat waktu mandi dan jumlah air yang digunakan.
4. Pemborosan air di dapur.
Berbagai aktivitas yang dilakukan di dapur tanpa disadari bisa menyebabkan pemborosan air. Misalnya saat mencuci buah dan sayur dengan air keran yang mengalir. Anda bisa menyimpan air bekas di ember dan menggunakannya untuk menyiram tanaman di taman Anda.
Air juga banyak digunakan saat memasak, terutama saat merebus atau mengukus sayuran. Simpan sisa air rebusan dan gunakan kembali sebagai bahasa dasar kaldu untuk membuat kari atau sup. Selain menghemat air, Anda juga akan mendapatkan nutrisi berharga dari air rebusan.
5. Cuci mobil.
Mencuci mobil dengan selang bisa menyebabkan pemborosan air, karena Anda tidak menyadari berapa banyak air yang terpakai saat selang dihidupkan. Agar lebih hemat, gunakan ember dan spons untuk membersihkan mobil Anda. Hal ini tidak hanya membuat mobil lebih bersih, tetapi juga memberi Anda olahraga yang cukup sekaligus menghemat air.
6. Pipa dan keran bocor.
Mulai dari pipa, kran, katup tangki toilet, hingga tangki air yang bocor, semua permasalahan tersebut akan membuat pompa air Anda bekerja semakin berat dan lama kelamaan akan semakin cepat rusak. Tak hanya itu, penumpukan air bocor bisa membuat tagihan air Anda tiba-tiba melonjak. Oleh karena itu, selalu perhatikan perawatan rumah Anda, dan segera perbaiki jika ada pipa, keran, atau toilet yang bocor.
7. Menyiram tanaman.
Teknik yang salah saat menyiram tanaman justru dapat menyebabkan pemborosan air.