REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple mengganti koneksi pengisi daya iPhone internalnya ke USB-C dan sejalan dengan industri teknologi lainnya dengan mengadopsi standar koneksi yang lebih banyak digunakan. Salah satu alasannya adalah aturan pengenaan biaya bersama yang akan segera diberlakukan di blok 27 negara tersebut Uni Eropa.
Dilansir AP, Jumat (15/9/2023), bagian pertama dari akronim USB-C adalah singkatan dari Universal Serial Bus. Ini menggantikan versi sebelumnya dari kabel USB yang digunakan pada segala hal mulai dari printer dan hard drive hingga mouse komputer dan pembaca Kindle
Steker USB-C hadir dalam bentuk yang berbeda dari pendahulunya, oval memanjang. Ini juga simetris dan dapat dibalik, yang menghilangkan salah satu keluhan umum tentang versi sebelumnya seperti konektor USB-A persegi panjang karena tidak ada cara yang salah untuk mencolokkannya.
Kabel USB-C dapat membawa lebih banyak daya sehingga laptop dapat diisi dayanya lebih cepat, dan memungkinkan kecepatan transfer data yang lebih cepat sehingga banyak file dapat disalin dari komputer ke hard drive eksternal. Pada saat yang sama, mereka dapat mengirimkan sinyal video ke monitor dan menyuplai daya ke aksesori yang terhubung.
Konektor USB-C juga dirancang agar tidak akan gagal di masa depan. Bentuknya tidak akan berubah tetapi versi yang lebih baru - dan perangkat yang terhubung dengannya- akan hadir dengan kemampuan yang ditingkatkan. Artinya, pengguna harus berhati-hati karena perangkat lama mungkin tidak dapat mendukung spesifikasi terbaru.
Bentuknya juga lebih ramping dibandingkan colokan USB-A berbentuk kotak, sehingga lebih cocok untuk perangkat baru yang ukurannya semakin kecil.
Apple telah memperjuangkan konektor Lightning miliknya untuk iPhone meskipun hampir tidak ada orang lain yang menggunakannya. Perusahaan ini menolak tuntutan umum dari Uni Eropa (UE), dengan alasan adanya kekhawatiran bahwa hal tersebut akan membatasi inovasi dan pada akhirnya merugikan konsumen.
Apple bertahan bahkan ketika perusahaan lain mulai menambahkan konektor USB-C ke perangkat mereka. Namun setelah proposal UE mendapat persetujuan penting tahun lalu, raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) itu menyerah dan tidak memikirkan sesuatu di masa lalumu.
Seorang eksekutif....