Kamis 14 Sep 2023 12:45 WIB

Apple Versus Huawei, Siapa Pemenangnya di Cina?

Peluncuran Huawei Mate 60 Pro dianggap sebagai kemenangan Cina atas sanksi AS.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
Apple menempati posisi terdepan di pasar ponsel pintar premium Cina namun Huawei disebut sebagai bukti kemenangan Cina atas sanksi AS/ilustrasi
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Apple menempati posisi terdepan di pasar ponsel pintar premium Cina namun Huawei disebut sebagai bukti kemenangan Cina atas sanksi AS/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING— Apple baru saja meluncurkan iPhone 15 yang memicu beragam reaksi di pasar terbesar ketiga di Cina pada Rabu (13/9/2023). Banyak pengguna daring menyukai chip yang lebih cepat dan kemampuan bermain gim yang lebih baik, sementara yang lain lebih menyukai ponsel pintar baru Huawei. 

Dilansir Reuters, Kamis (14/9/2023), Cina tetap menjadi kunci bagi raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), yang meluncurkan jajaran iPhone barunya pada Selasa (12/9/2023). Apple menempati posisi terdepan di pasar ponsel pintar premium Cina, sebagian karena hancurnya bisnis ponsel pintar Huawei Technologies oleh kontrol ekspor AS, namun juga mendapat sorotan menjelang peluncuran iPhone 15. 

Baca Juga

Saham Apple dan pemasoknya terpukul pekan lalu setelah laporan bahwa lembaga pemerintah Cina serta perusahaan negara melarang staf menggunakan ponsel tersebut dan Huawei meluncurkan ponsel pintar baru dengan chip canggih, yang dipandang sebagai upaya perusahaan Cina untuk kembali. 

Peluncuran iPhone 15 menarik diskusi daring yang intens pada Rabu (13/9/2023), seperti yang dilakukan model-model baru di masa lalu. Ponsel baru ini mulai dijual secara daring di Cina di pasar Tmall Alibaba pada Jumat (15/9/2023) dan di toko-toko pada 22 September. 

Topik yang membahas peluncuran baru ini menarik 380 juta penayangan di platform media sosial Weibo, dengan lebih dari 800.000 diskusi, termasuk postingan, komentar, dan suka, di iPhone 15. Banyak yang memuji chip 3 nanometer baru iPhone 15 Pro dan pernyataan Apple bahwa gim berkualitas konsol seperti “Resident Evil 4 Remake”, dapat dimainkan di perangkat tersebut, sehingga menarik banyak pemain gim seluler di Cina. 

Namun, beberapa pengguna media sosial merasa was-was dalam memilih merek Amerika dibandingkan merek buatan dalam negeri, terutama setelah media pemerintah memuji peluncuran Huawei Mate 60 Pro awal bulan ini sebagai kemenangan Cina atas sanksi AS. 

Sebuah survei yang dilakukan oleh portal berita Cina Sina di platform media sosial menanyakan peserta apakah mereka akan membeli Mate 60 atau iPhone 15 menghasilkan 61 ribu suara untuk perangkat Huawei versus 24 ribu untuk iPhone 15. Perbandingan bagaimana Mate 60 Pro dapat melakukan panggilan dan mengirim SMS melalui satelit, sedangkan iPhone 15 hanya mampu mengirim SMS satelit, juga menghasilkan diskusi yang signifikan. 

“iPhone 15 hanya bisa mengirim pesan SOS melalui satelit, menggunakan teknologi generasi terakhir yang sudah diterapkan di Huawei Mate 60, yang mendukung panggilan satelit penuh,” tulis salah satu pengguna. 

Pasar ponsel pintar Cina, seperti sektor global, sedang berada di tengah kemerosotan dan para analis memperingatkan bahwa hal ini, dan melambatnya perekonomian negara tersebut, juga dapat membebani penjualan iPhone 15. 

Para analis mengatakan pengecer pihak ketiga Apple pada Februari meluncurkan diskon langka pada iPhone 14 Pro sebanyak 10 persen yang membantu penjualan tetapi dapat mengurangi permintaan untuk seri terbaru. Analis riset di Counterpoint Archie Zhang mengatakan ini bukan sinyal yang baik untuk seri 15 mendatang karena beberapa permintaan telah terpenuhi sebelum peluncurannya. 

“Sebelum peluncuran Huawei yang mengejutkan, kami memproyeksikan penjualan Apple di Cina pada Kuartal 3 dan Kuartal 4 akan datar atau sedikit lebih lemah dibandingkan tahun lalu,” ujar Zhang. 

Sementara itu, Will Wong, seorang analis di kelompok riset industri IDC, melihat perkembangan sektor publik baru-baru ini dan Huawei merupakan tantangan bagi Apple. 

“Penjualan (iPhone 15) tidak akan mudah, terutama karena konsumen Cina berhati-hati dalam berbelanja atau mengalihkan fokus mereka ke rekreasi atau perjalanan,” kata Wong menambahkan. 

IDC memperkirakan pangsa Apple di pasar ponsel premium Cina akan menurun secara bertahap karena meningkatnya persaingan dari Huawei. Pada paruh pertama tahun 2023, Apple menguasai 67 persen pangsa pasar untuk ponsel dengan harga di atas 600 dolar AS atau sekitar Rp 9,2 juta, diikuti oleh Huawei dengan 15,6 persen. 

Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pada Rabu (13/9/2023) bahwa Beijing belum mengeluarkan larangan pembelian dan penggunaan merek telepon asing seperti Apple, namun mencatat bahwa pihaknya telah memperhatikan liputan media mengenai insiden keamanan yang berkaitan dengan telepon Apple.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement