Kamis 27 Jul 2023 14:21 WIB

TikTok Siap Jualan Produk China, Ini yang Patut Diwaspadai

Rencana ini baru akan diterapkan Tiktok untuk pasar Amerika Serikat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Aplikasi video pendek TikTok akan memperluas kehadirannya di Amerika Serikat (AS). TikTok dilaporkan akan meluncurkan platform lokapasar di AS untuk menjual barang-barang buatan China.
Foto: AP Photo/Michael Dwyer
Aplikasi video pendek TikTok akan memperluas kehadirannya di Amerika Serikat (AS). TikTok dilaporkan akan meluncurkan platform lokapasar di AS untuk menjual barang-barang buatan China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aplikasi video pendek TikTok akan memperluas kehadirannya di Amerika Serikat (AS). TikTok dilaporkan akan meluncurkan platform lokapasar di AS untuk menjual barang-barang buatan China.

Langkah ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memantapkan dominasi TikTok dan bersaing dengan platform belanja populer lainnya. Mirip dengan program Sell by Amazon, TikTok akan menyimpan dan mengirimkan barang, termasuk pakaian, elektronik, dan peralatan dapur.

Baca Juga

Laporan dari IT Home mengklaim TikTok akan mengirimkan barang atas nama merek dan penjual di China. Namun, TikTok akan bertanggung jawab atas pemasaran, penjualan, pengiriman, dan layanan purna jual.

Dilansir GizChina, Kamis (27/7/2023), fokus platform lokapasar TikTok adalah menjual barang-barang buatan China kepada pembeli AS. Artinya, pengguna akan memiliki akses ke berbagai produk yang berasal dari China. Wionews melaporkan barang yang akan dijual berkisar dari elektronik hingga fashion.

Menurut TikTok, itu akan menggunakan model layanan penuh di mana ia akan membayar merek China hanya setelah menemukan pembeli di AS. Pendekatan ini memungkinkan TikTok untuk meminimalkan risiko dan memastikan adanya permintaan produk sebelum melakukan pembayaran ke merek.

Sebuah laporan dari The Wall Street Journal mengklaim TikTok berencana untuk mengembalikan barang-barang yang tidak populer ke merek. Artinya, TikTok akan menanggung risiko yang sangat kecil jika pembeli di AS tidak menemukan barang yang layak dibeli.

Dampak dan relevansi TikTok yang menjual barang-barang China di AS saat ini tidak terlalu jelas, tetapi HBR melaporkan hal itu berpotensi mengganggu pasar niaga elektronik dan memberi konsumen lebih banyak pilihan untuk membeli barang. HBR juga melaporkan demografis muda TikTok juga bisa menjadi target audiens pedagang China yang ingin menjual produk mereka di AS. Namun, The Wall Street Journal mengklaim mungkin ada kekhawatiran tentang kualitas dan keamanan produk yang dijual.

Berkenaan dengan usaha kecil di AS, potensi dampaknya tidak akan besar jika mereka tidak menjual barang China. Pasalnya, TikTok akan fokus pada barang-barang China. Namun jika mereka menjual produk China, mereka akan memiliki saingan baru yang sangat bagus untuk konsumen. Selain itu, masuknya TikTok ke lokapasar menghadirkan beberapa implikasi dan peluang. 

Berikut beberapa poin penting untuk dipertimbangkan:

 

1.Persaingan yang lebih tinggi

Rencana baru dari TikTok akan menambah lanskap platform belanja online yang sudah kompetitif. Persaingan ini dapat mengarah pada inovasi, pengalaman pengguna yang lebih baik, dan kemungkinan harga yang lebih rendah untuk pembeli.

 

2.Akses ke China

Platform ini akan memberi pembeli AS akses ke berbagai produk buatan China. Ini dapat memperkenalkan barang-barang baru dan unik ke pasar dan memenuhi permintaan produk dari China yang terus meningkat.

 

3.Influencer marketing

Platform e-commerce TikTok dapat menciptakan peluang baru bagi influencer untuk mempromosikan dan menjual produk. Mereka dapat menggunakan pengikut besar mereka untuk mendorong penjualan dan menghasilkan pendapatan. Dana tersebut terutama berasal dari pemasaran afiliasi atau konten bersponsor.

 

4.Hubungan perdagangan global

Langkah untuk menjual barang-barang buatan China di AS dapat berimplikasi pada hubungan perdagangan global. Ini menyoroti hubungan ekonomi global dan peran platform teknologi dalam memfasilitasi perdagangan lintas batas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement