Senin 17 Jul 2023 19:09 WIB

Duh, Jutaan Kasus Kejahatan Phishing Menyasar Indonesia

Phishing adalah upaya penjahat siber mencuri kata sandi hingga nomor kartu kredit.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ancaman siber paling umum tetapi efektif yang sering terjadi adalah phishing, yang sebenarnya dapat dicegah dengan kesadaran pengguna.
Foto: Unsplash
Ancaman siber paling umum tetapi efektif yang sering terjadi adalah phishing, yang sebenarnya dapat dicegah dengan kesadaran pengguna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kejahatan phishing marak terjadi di wilayah Asia Tenggara. Bahkan, menurut data statistik terbaru Kaspersky untuk Asia Tenggara, ada 43.455.502 upaya phishing berhasil diblokir oleh solusi Kaspersky di wilayah tersebut selama tahun 2022. Vietnam, Malaysia, dan Thailand menduduki puncak negara teratas dengan deteksi phishing terbanyak dalam setahun terakhir untuk wilayah Asia Tenggara.

Selain itu, 4.931.367 upaya phishing berhasil di blokir oleh solusi Kaspersky selama tahun 2022 di Indonesia. Angka tersebut merupakan jumlah email berbahaya yang diblokir oleh sistem Kaspersky Anti-Phishing di negara tersebut tahun lalu, baik untuk level pengguna individu maupun perusahaan.

Baca Juga

Phishing adalah upaya penjahat siber untuk mencuri kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank, serta informasi rahasia lainnya dengan menyamar sebagai institusi yang sah. Para pelaku kejahatan siber menjadi lebih paham dengan penyamaran mereka terutama dalam hal phishing, beberapa bahkan menggunakan skenario yang dipersonalisasi.

Di Indonesia, baru-baru ini bahkan ada upaya phishing dengan modus undangan pernikahan yang mengakibatkan korban merugi hingga Rp 14 juta. Selain itu, upaya phishing yang disamarkan sebagai e-tilang, juga sempat menjadi trending beberapa bulan lalu di tanah air.

Adrian Hia, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, mengatakan para ahli Kaspersky menemukan bahwa sepanjang tahun 2022 penjahat dunia maya kembali semakin beralih ke phishing. Angka terbaru untuk Indonesia dan Asia Tenggara membuktikan bahwa secara lokal, phishing adalah merupakan teknik penipuan paling menjadi pilihan para penjahat siber.

“Mereka juga terus meningkatkan keterampilan dalam membuat email berbahaya dengan tautan terinfeksi serta halaman web phishing palsu yang nampak sah. Untuk itu, penting bagi pengguna untuk memeriksa email dengan hati-hati menentukan keasliannya,” kata Adrian Hia dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (17/7/2023).

Secara global, sistem Anti-Phishing Kaspersky mencegah sebanyak 507.851.735 upaya dari para pengguna untuk mengikuti tautan phishing. Pada tahun 2022, laman yang meniru layanan pengiriman memiliki persentase klik tertinggi pada tautan phishing yang diblokir oleh solusi Kaspersky (27,38 persen).

Toko daring (15,56 persen) yang populer di kalangan penyerang selama pandemi menempati posisi kedua. Sistem pembayaran (10,39 persen) dan perbankan (10,39 persen) masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat.

Peringkat organisasi yang menjadi sasaran phisher didasarkan pada pemicu komponen deterministik dalam sistem Anti-Phishing pada komputer pengguna. Komponen mendeteksi semua halaman dengan konten phishing yang telah dicoba dibuka oleh pengguna dengan mengikuti tautan dalam pesan email atau di web, selama tautan ke halaman ini terdapat di dalam basis data Kaspersky.

Andrian Hia menambahkan bahwa baru-baru ini, Kaspersky telah melihat peningkatan serangan phishing tertarget di mana para penjahat siber tidak langsung beralih ke serangan phishing itu sendiri, tetapi hanya setelah beberapa email pengantar di mana ada korespondensi aktif dengan korban. “Pakar kami memperkirakan bahwa tren ini kemungkinan besar akan berlanjut. Trik baru juga kemungkinan akan muncul di sektor korporasi pada tahun 2023, dengan serangan menghasilkan keuntungan signifikan bagi penyerang,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement