Selasa 11 Jul 2023 19:20 WIB

3 Kunci Sukses Berbisnis di Era Digital

Anda bisa menggunakan fitur di media sosial untuk berjualan secara daring.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Di era digital, kita harus mampu memanfaatkan teknologi untuk berbisnis, salah satunya memanfaatkan TikTok./ilustrasi
Foto: Tiktok Shop
Di era digital, kita harus mampu memanfaatkan teknologi untuk berbisnis, salah satunya memanfaatkan TikTok./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Di era digital, kita harus mampu memanfaatkan teknologi untuk berbisnis, salah satunya memanfaatkan TikTok. Anda bisa menggunakan fitur di TikTok untuk berjualan secara daring. Apa saja triknya sukses berbisnis di era digital?

Insight First Indonesia termasuk perusahaan yang berbisnis di era digital yaitu memasarkan buku-buku nonfiksi, salah satunya melalui platform social-commerce tersebut. CEO of Insight First Group, Marlina Iryatie menjelaskan keberhasilan berbisnis di era digital ini tidak lepas dari tiga hal yang secara konsisten harus dilakukan, yaitu:

Baca Juga

1. Menentukan platform yang relevan dan tepat serta strategi pemasaran yang holistik dalam membangun brand awareness dan mengkomunikasikan manfaat yang ditawarkan, untuk mengedukasi dan menghadirkan minat baca konsumen.

 

2. Merancang strategi promosi yang fokus pada konten yang inovatif dan relevan yang mampu menarik minat membeli konsumen.

"Adalah penting berkomunikasi dengan audiens kami melalui media yang mereka nikmati dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya melalui berbagai platform digital,\" ujarnya dalam acara Peresmian Kantor Insight First Grup dengan tema tema "Changing the Game: Insight First Indonesia's Role in Empowering Housewives as TikTok Affiliators for Economic Growth", Selasa (11/7/2023).

Konten yang inovatif berhasil akan menarik perhatian konsumen, menciptakan buzz positif di media sosial, dan memicu keinginan untuk memiliki buku QLOA.

 

3. Berbaur dengan ekosistem dan mengelola affiliator melalui program “Pejuang Kebaikan InsbookStore”. Melalui program ini, mereka memberikan kesempatan kepada individu atau kelompok yang tertarik bergabung mempromosikan dan menjual buku-buku InsbookStores (nama toko buku binaan Insight First Indonesia).

"Hasilnya, program afiliasi kami telah menciptakan dampak ekonomi yang positif dengan memberikan peluang penghasilan tambahan kepada affiliator, khususnya ibu rumah tangga," ujarnya.

Dalam beberapa bulan saja, telah terdapat peningkatan signifikan jumlah affiliator yang bergabung dengan program tesebut, yaitu lebih dari 14 ribu affiliator, di mana 80 persennya adalah ibu rumah tangga.

Peran Insight First Indonesia dalam memberdayakan ibu rumah tangga sebagai afiliasi TikTok dirasakan cukup mengubah peta-permainan dalam hal pertumbuhan ekonomi dari rumah. Dengan memanfaatkan potensi besar platform media sosial seperti TikTok, ibu rumah tangga diberi kesempatan untuk menjalankan usahanya sendiri, tanpa modal berarti, serta berkesempatan menghasilkan pendapatan dari kenyamanan rumah mereka sendiri.

Melalui program afiliasi, mereka dapat memanfaatkan kreativitas, originalitas, dan pengaruh sosial mereka untuk mempromosikan buku-buku Insight First Indonesia, dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang dihasilkan. Inisiatif ini tidak hanya memberikan pemberdayaan ekonomi kepada ibu rumah tangga tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan menciptakan jalan baru untuk perdagangan dan memperluas jangkauan bisnis.

Pendekatan visioner Insight First Indonesia dalam mengenali potensi ibu rumah tangga yang belum dimanfaatkan sebagai afiliasi TikTok menunjukkan kekuatan strategi inovatif dalam mendorong pembangunan ekonomi inklusif. Dengan semakin banyaknya ibu rumah tangga yang memanfaatkan kesempatan ini dan melepaskan semangat kewirausahaan mereka, kita dapat menyaksikan perubahan transformatif dalam lanskap sosial-ekonomi, pemberdayaan perempuan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement