Rabu 05 Jul 2023 20:20 WIB

Raup Cuan Lewat TikTok, Ini Jurus yang Tepat

TikTok memperluas fiturnya dengan menambahkan layanan lokapasar.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Perlu strategi dagang yang tepat untuk membuat produk laris manis di TikTok/ilustrasi
Foto: Narsis Parfume
Perlu strategi dagang yang tepat untuk membuat produk laris manis di TikTok/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat ini ada beragam platform lokapasar yang menawarkan berbagai fitur dan promo menarik untuk pengguna. Salah satu yang eksis di Indonesia adalah TikTok.

TikTok sebenarnya platform media sosial yang berisi konten video pendek. Namun, seiring berjalannya waktu, TikTok memperluas fiturnya dengan menambahkan layanan lokapasar. Selain membeli, pengguna dapat menonton live streaming setiap brand dan menikmati konten-konten menarik dari brand.

Baca Juga

Head of Global Business Solutions Asia Pacific, Middle East, Africa & Central Asia, TikTok, Shant Oknayan, mengatakan, orang-orang yang datang ke aplikasi TikTok ingin mencari beberapa hal, yaitu inspirasi, menunjukkan kreativitas, dan kesenangan dari konten-konten yang disajikan platform.

Dia melihat ada pergeseran perilaku konsumen, khususnya selama pandemi. “Mereka (konsumen) tidak lagi ingin dibicarakan, tetapi mereka ingin ikut interaksi dengan brand,” kata Oknayan dalam acara TikTok Shoppertainment Summit 2023 di Ritz Carlton Pacific Place, Rabu (5/7/2023).

Melihat perubahan perilaku konsumen, Oknayan mengatakan pemilik merek sudah seharusnya mengikuti tren dan memenuhi kebutuhan konsumen. Ini bisa dimulai dengan merek yang mengajak mengobrol konsumen.

Setelah ikut dalam interaksi, konsumen akhirnya mempertimbangkan untuk membeli produk. TikTok merupakan salah satu platform populer di Asia Tenggara dengan basis penggunanya bulanan lebih dari 325 juta. “TikTok adalah rumah bagi Shoppertainment yang memberikan pengalaman berbelanja unik untuk konsumen dan brand,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mitra Brand di TikTok, pendiri Jiniso, Dian Fiona. Dia merasa saat ini, untuk menjual produk, pemilik merek harus kreatif. Mereka tidak bisa lagi menggunakan metode hard selling (penjualan langsung), seperti buy 1 get 1 atau diskon hingga 50 persen.

“Mau bagaimana pun Jiniso ingin menjangkau di seluruh Indonesia, khususnya anak muda. Zaman sekarang kita nggak bisa lagi pakai metode hard selling, tidak terjual di Gen Z. Karena mereka saat ini butuh suatu hiburan, testimoni, dan edukasi,” ucap dia.

Oleh karena itu, untuk menyiasatinya, Dian aktif membuat konten-konten menarik bahkan sebelum bergabung dengan TikTok. Salah satu kontennya adalah mengundang sejumlah artis untuk bermain gim di kantor Jiniso.

“Sebelum bergabung dengan TikTok, kami sudah aktif membuat konten-konten menarik. Jadi saat bergabung, hasil investasi kami sebelumnya sudah terlihat. Tahun lalu kami punya 1,1 juta pengikut di TikTok, sekarang sudah sekitar 2,2 juta,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement