Rabu 14 Jun 2023 09:37 WIB

Di Tengah Kemajuan AI, Elon Musk Tampak Sepakat dengan Unabomber Soal Bahaya Teknologi

Ted Kaczynski alias Unabomber pernah menulis manifesto soal bahaya teknologi maju.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pemilik Twitter dan CEO Tesla, Elon Musk. Dalam cicitannya, Musk turut mengomentari manifesto Unabomber.
Foto:

Bersama dengan salah satu pendiri Apple Steve Wozniak dan 1.000 pemimpin teknologi lainnya, Musk menandatangani surat terbuka yang menuntut jeda enam bulan pada perlombaan berbahaya untuk mengembangkan AI. Menurut miliarder Tesla itu, hal tersebut penting agar ada lebih banyak penilaian terhadap risiko AI bagi kemanusiaan.

Mind-chip Musk sedang dirancang untuk membantu orang cacat dan sehat menyembuhkan berbagai kondisi, termasuk obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia. Peranti itu juga diupayakan memungkinkan untuk menjelajah web dan telepati.

Musk yang membeli Twitter seharga 43 miliar dolar AS (Rp 639 triliun) pada Oktober 2022 juga bertekad untuk mendaratkan manusia di Mars dalam lima hingga 10 tahun ke depan menggunakan kapal luar angkasanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement