REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Jauh sebelum Elon Musk mengambil alih Twitter, ada banyak akun yang sudah memperoleh tanda centang biru secara gratis. Kini, berbagai akun tersebut terancam kehilangan centang biru mereka bila tak berlangganan layanan Twitter Blue. "Batas akhir penghapusan centang biru lawas adalah 4/20 (20 April 2023)," tulis CEO Twitter tersebut melalui akun pribadinya, seperti dilansir India Today.
Per 20 April 2023, centang biru hanya akan dimiliki oleh akun yang telah berlangganan Twitter Blue. Para pemilik centang biru lawas yang ingin mempertahankan centang biru mereka diharuskan untuk berlangganan Twitter Blue sebelum tanggal tersebut.
Twitter Blue merupakan layanan berlangganan di Twitter, yang menawarkan beragam fitur bagi pemilik akun. Sebagian dari fitur tersebut adalah prioritas dalam sebuah percakapan, tampilan iklan yang lebih sedikit, dapat mengunggah video dengan durasi lebih lama dan resolusi lebih tinggi, hingga menulis cuitan yang lebih panjang dan mengeditnya.
Di Indonesia, harga berlangganan Twitter Blue saat ini dibanderol dengan harga Rp 120 ribu per bulan untuk versi web. Sedangkan harga berlangganan melalui in app purchases dari gawai iPhone atau Android adalah Rp 165 ribu per bulan.
Untuk bisa mendapatkan tanda centang biru ini, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh pemilik akun. Salah satunya adalah memiliki nomor ponsel yang terverifikasi. Akun yang tidak aktif selama 30 hari ke belakang dan akun yang mengubah profil foto, tampilan nama, atau username dalam waktu tiga hari ke belakang tidak dapat mendaftar ke Twitter Blue selama 30 hari.
Terkait pengumuman terbaru dari Musk ini, beberapa warganet sempat menyoroti cara sang CEO Twitter dalam menulis tanggal 20 April 2023 menjadi 4/20. Penulisan 4/20 atau 4:20 ini kerap dikaitkan dengan perokok ganja. Di beberapa kesempatan sebelumnya, Musk kerap mengutarakan candaan mengenai 4:20 setelah fotonya yang sedang merokok ganja menjadi viral.