Selasa 28 Mar 2023 17:35 WIB

Duh, 80 Persen Profesi Bakal Tergusur ChatGPT, Pekerjaan Anda Aman?

Beberapa pekerjaan bergaji besar pun bakal tergusur.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Chat GPT diprediksi mampu menggusur sejumlah profesi bahkan yang bergaji besar/ilustrasi.
Foto: frontdreams.com
Chat GPT diprediksi mampu menggusur sejumlah profesi bahkan yang bergaji besar/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sebuah studi yang dilakukan oleh OpenAI menunjukkan kecerdasan buatan (AI) akan berdampak pada sejumlah pekerjaan bergaji tinggi. Pekerjaan yang berisiko itu termasuk ahli matematika, akuntan, dan penulis.

Sistem AI seperti ChatGPT diprediksi bisa memengaruhi 80 persen pekerjaan di Amerika Serikat dan dunia tentunya. Profesi penasihat keuangan pribadi dan pialang, perusahaan asuransi, hingga pemroses data berada di urutan teratas.

Baca Juga

Prediksi itu diungkap sebuah studi resmi dari OpenAI, yang notabene pembuat ChatGPT, bersama tim peneliti dari University of Pennsylvania.

Tim menemukan bahwa sekitar 15 persen dari semua tugas pekerja dapat diselesaikan secara signifikan lebih cepat oleh AI dan dengan tingkat kualitas yang sama.

Beberapa pekerjaan yang akan paling terdampak, berkaitan dengan hitam di atas putih, seperti ahli matematika, akuntan hingga penulis.

Kekhawatiran perangkat lunak yang mengancam pekerjaan manusia kian signifikan belakangan ini. Apalagi setelah peluncuran ChatGPT pada bulan November. Chatbot tersebut punya kemampuan untuk melakukan tugas-tugas profesional manusia seperti menulis email dan resume.

Peneliti OpenAI Pamela Mishkin, yang terlibat dalam penelitian ini, mengatakan saat ini ChatGPTdapat melakukan banyak hal. “Selama beberapa tahun terakhir kami telah melihat chatbot menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tugas yang semakin kompleks dengan kian sedikit contoh tugas yang semakin kurang terkait,” kata dia, dikutip dari Daily Mail, Selasa (28/3/2023).

'GPT' dalam ChatGPT adalah singkatan dari generative pre-trained transformer, sebuah arsitektur Large Language Model (LLM) dengan kemampuan mengubah permainan di berbagai tugas generatif.

Studi ini menganalisis 1.016 pekerjaan dan 19.265 tugas mereka dan memperoleh data pekerjaan dan upah dari rangkaian pekerjaan tahun 2020 dan 2021 yang disediakan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja.

Tim kemudian menganalisis data dengan kemampuan AI untuk melihat posisi mana yang dapat berjalan lebih mulus jika dilakukan oleh bantuan teknologi.

Temuan keseluruhan menunjukkan 'setidaknya 10 persen dari tugas pekerjaan dipengaruhi oleh pengenalan LLM, sementara sekitar 19 persen pekerja mungkin melihat setidaknya 50 persen dari tugas mereka terkena dampak.

Dalam penelitian yang diterbitkan di arXiv itu, tim melihat dampak saat merumuskan daftar pekerjaan berisiko, yang mencakup keterampilan dasar pekerjaan seperti mendengarkan aktif, berbicara, dan berpikir kritis yang dirancang untuk dilakukan oleh AI.

Studi tersebut menentukan 86 pekerjaan yang sepenuhnya terdampak AI, dengan beberapa di antaranya menerima skor 100 persen. Itu termasuk sekretaris hukum, manajer data klinis, perancang web, bahkan jurnalis. Namun, desainer grafis, ahli strategi pemasaran, dan manajer keuangan menerima kurang dari 15 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement