Ahad 26 Mar 2023 09:59 WIB

Cara Maksimalkan Penggunaan Bard, Pesaing ChatGPT

Chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) buatan Google diklaim sebagai pesaing ChatGPT.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Google baru-baru ini membuka akses terbatas untuk pemakaian Bard, chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) yang diklaim sebagai pesaing ChatGPT. Saat ini Bard sudah bisa dipakai oleh sejumlah pengguna di Amerika Serikat dan Inggris./ilustrasi
Foto: AP Photo/Marcio Jose Sanchez, File
Google baru-baru ini membuka akses terbatas untuk pemakaian Bard, chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) yang diklaim sebagai pesaing ChatGPT. Saat ini Bard sudah bisa dipakai oleh sejumlah pengguna di Amerika Serikat dan Inggris./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google baru-baru ini membuka akses terbatas untuk pemakaian Bard, chatbot dengan kecerdasan buatan (AI) yang diklaim sebagai pesaing ChatGPT. Saat ini Bard sudah bisa dipakai oleh sejumlah pengguna di Amerika Serikat dan Inggris.

Perusahaan mengatakan bahwa akses terbatas itu adalah percobaan awal yang memungkinkan peningkatan produktivitas Bard. Dalam postingan blog terkini, Google berbagi keunggulan dari Bard serta cara untuk memaksimalkan penggunaannya, dikutip dari laman Gadgets Now, Ahad (26/3/2023).

Baca Juga

 Google Bard dapat menyederhanakan fisika kuantum

Bard menggunakan data pelatihan, termasuk dari sumber yang tersedia untuk umum. Itu membuat Bard dapat menjelaskan fisika kuantum secara sederhana, membantu pengguna menulis email, meringkas artikel panjang, dan banyak hal lagi. Bard akan tersedia di Gmail, Docs, juga aplikasi Workspace lainnya seperti Spreadsheet, Slide, Meet, dan Chat dalam beberapa bulan mendatang.

 

Buat banyak draf

Bard dapat menghasilkan berbagai tanggapan untuk satu pertanyaan yang sama. Ini memberikan opsi jawaban bagi pengguna, di mana pengguna dapat memilih "lihat draf lain" untuk melihat beberapa draf tanggapan Bard dan memilih sesuai dengan preferensi. Google mengklaim bahwa pengguna akses terbatas menyukai fitur ini, terutama dalam hal permintaan tanggapan di ranah kreatif.

 

Bisa memberikan respons baru

Jika pengguna tidak puas dengan respons di sejumlah draf yang sudah dibuat Google Bard, pengguna dapat meminta chatbot kecerdasan buatan (AI) ini untuk membuat yang baru. Fungsionalitas ini dapat berguna jika Bard tidak mengikuti instruksi atau menghasilkan respons dengan kualitas yang dinilai rendah.

 

Ada tombol "Google it"

Bisa dibilang cara tercepat untuk menemukan jawaban atau mengonfirmasi pertanyaan adalah dengan mencari via peramban Google. Bard memiliki tombol "Google it" untuk memudahkan pengguna memeriksa respons atau menjelajahi sumber di web.

Jika ragu dengan respons yang diberikan oleh Bard, langsung saja dicek dengan Google Search. Saat pengguna mengklik "Google", Bard memberikan saran untuk kueri Google Penelusuran. Setelah diklik, penelusuran akan terbuka di tab baru untuk pencarian lebih lanjut.

 

Periksa sumber

Bard menghasilkan output asli berdasarkan mekanisme prediksi yang mendasarinya. Ini dapat menyebabkan chatbot AI ini memberikan tanggapan dengan mereferensikan konten yang ada. Jika Bard secara langsung mengutip panjang lebar dari halaman web, Bard akan mengutip halaman itu sehingga pengguna dapat dengan mudah pergi ke sana untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik yang tengah diulas. Pengguna juga selalu bisa menanyakan sumber informasi Bard.

 

- Komunikasi to the point

Google Bard disebut dapat berkomunikasi dengan pengguna, namun sebatas respons bolak-balik yang sifatnya to the point. Menurut Google, percakapan antara manusia dan mesin bisa jadi hal menarik, tetapi juga ada kemungkinan bisa mengarah pada interaksi yang salah. Oleh karena itu, untuk saat ini Google sengaja membatasi kemampuan Bard untuk menyimpan konteks sehingga percakapan yang ada lebih sesuai topik dan bermanfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement