REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berita palsu dapat menyebar dengan cepat di Twitter jika diperkuat dengan banyaknya jumlah 'like' dan 'retweet'. Namun, sekarang, pengguna akan diberi tahu jika telah terlibat dalam salah satu hoaks.
Perusahaan mengumumkan pengguna akan diberi tahu jika tweet yang disukai, balas, atau retweet menerima Catatan Komunitas (Community Note) yang menunjukkan kemungkinan informasi yang salah. “Mulai hari ini, Anda akan mendapatkan pemberitahuan jika Catatan Komunitas mulai muncul di tweet yang telah Anda balas, sukai, atau retweet. Ini membantu memberi orang konteks tambahan yang mungkin mereka lewatkan,” kata @CommunityNotes.
Bos Twitter Elon Musk memuji upaya tersebut dalam cuitan kutipan. Dia menyebut Catatan Komunitas sebagai pengubah permainan untuk memerangi informasi yang salah. “Kerja bagus tim Catatan Komunitas!,” kata Musk.
Dilansir Engadget, Kamis (23/2/2023), Catatan Komunitas diluncurkan pada tahun 2021 sebagai Birdwatch, sebuah pendekatan berbasis komunitas yang diperiksa crowdsource langsung dari pengguna Twitter lainnya. Twitter sekarang lebih mengandalkannya karena telah memberhentikan sejumlah besar moderator konten.
Catatan dapat dilihat oleh semua pengguna di seluruh dunia. Namun, hanya orang-orang dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Irlandia, Australia, dan Selandia Baru yang dapat berkontribusi saat ini.
Kini Catatan Komunitas jauh dari dapat diandalkan. Dalam contoh belum lama ini, seorang peneliti yang menyelidiki Twitter Blue mencatat sejumlah akun profil tinggi termasuk Tesla telah menghentikan langganan mereka ke layanan tersebut.
Catatan Komunitas bersikeras bahwa itu salah karena Tesla sudah menjadi bisnis yang terverifikasi sehingga tidak bisa juga berlangganan Twitter Blue. Namun, data Twitter sendiri melalui API resminya menunjukkan Tesla benar-benar berhenti berlangganan dari Twitter Blue dan Catatan Komunitas kemudian dihapus.