REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan induk Facebook, Meta sedang bersiap meluncurkan langganan mirip Twitter Blue yang disebut Meta Verified.
Ketika mengumumkan kabar tersebut dalam saluran siarannya, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan layanan berlangganan akan memberikan pengguna lencana biru, perlindungan peniruan identitas tambahan, dan akses langsung ke dukungan pelanggan. “Fitur ini tentang meningkatkan keaslian dan keamanan di seluruh layanan kami," kata Zuckerberg.
Meta akan menguji fitur langganan di Australia dan Selandia Baru sebelum meluncurkannya ke negara lain. Untuk biayanya sendiri, pelanggan akan diminta membayar 15 dolar AS atau Rp 227 ribu per bulan saat pengguna berlangganan melalui aplikasi perusahaan di iOS dan Android.
Sedangkan di web, pengguna akan dikenakan biaya 12 dolar AS atau Rp 182 ribu per bulan. Langganan akan mencakup akun Instagram dan Facebook.
Pengguna harus memenuhi persyaratan kelayakan tertentu sebelum mendaftar ke Meta Verified. Secara khusus, perusahaan menjelaskan langganan hanya akan tersedia untuk pengguna berusia 18 tahun ke atas.
Dilansir Engadget, Selasa (21/2/2023), Meta juga akan mewajibkan calon pelanggan membagikan identitas penduduk yang dikeluarkan pemerintah yang cocok dengan nama profil dan foto di akun Facebook atau Instagram mereka. Setelah diverifikasi, pengguna tidak dapat mengubah nama profil, nama pengguna, tanggal lahir, atau foto tanpa melalui proses verifikasi lagi.
Selain fasilitas seperti lencana biru dan peningkatan visibilitas dalam pencarian, Meta akan memberi pelanggan Terverifikasi 100 bintang gratis, mata uang digital yang dapat mereka gunakan untuk memberi tip kepada kreator di Facebook.
Langganan juga dilengkapi dengan akses stiker eksklusif yang bisa digunakan di Stories dan Reels. Desas-desus bahwa Meta sedang mempersiapkan uji coba layanan verifikasi berbayar mulai beredar pada awal Februari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
