Senin 13 Feb 2023 11:08 WIB

Pengumuman Bard yang 'Terburu-buru' Bikin Bete Karyawan Google, Kok Bisa?

Karyawan Google menyebut peluncuran Bard itu “terburu-buru" dan "gagal".

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Karyawan Google menyebut peluncuran Bard “terburu-buru
Foto: AP Photo/Michel Euler, File
Karyawan Google menyebut peluncuran Bard “terburu-buru" dan "gagal"/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Karyawan Google (Googler) berbicara tentang pengumuman perusahaan tentang ChatGPT, Bard. Googler banyak yang tidak senang dengan keadaan tersebut.

Menurut sebuah laporan CNBC, karyawan Google menyebut peluncuran chatbot AI itu “terburu-buru" dan "gagal" dalam unggahan di papan pesan internal perusahaan. Banyak keluhan itu yang menargetkan CEO Google, Sundar Pichai.

Baca Juga

Google mengumumkan Bard pada awal pekan ini, dalam upaya untuk mengungguli Microsoft yang melepas Bing dengan didukung ChatGPT. Namun, ketika perusahaan mencuit demo Bard, beberapa pengguna menunjukkan bahwa ada kesalahan faktual.

Sementara itu, seorang presenter di acara pencarian Google lupa dengan telepon yang akan mereka gunakan untuk memamerkan salah satu fitur Bard pada Rabu lalu. Beberapa karyawan dilaporkan tidak menyadari bahwa upaya demo itu sedang berlangsung. “Sundar yang terhormat, peluncuran Bard dan PHK dilakukan dengan tergesa-gesa, gagal, dan tidak jelas,” tulis seorang pengguna di unggahan yang mendapat banyak suara positif dilansir The Verge, Senin (13/2/2023).

Karyawan Google lain dilaporkan mengunggah meme yang membandingkan tahun lalu di Google dengan kebakaran tempat sampah, sementara karyawan lain mengatakan "mendorong Bard ke pasar demi validasi membuktikan ketakutan pasar tentang kami."

Saham Google mengalami pukulan yang cukup besar setelah berita tentang kesalahan Bard mulai beredar, yang kehilangan hampir 100 miliar dolar AS (sekitar Rp 1,5 kuadriliun) dari nilai pasarnya hanya dalam satu hari.

Selama perusahaan all-hand pada Desember, Pichar dan kepala AI Jeff Dean dilaporkan menyatakan keprihatinan tentang masalah ini. Mereka menyatakan bahwa ada "risiko reputasi" yang muncul bersamaan dengan rilis alat AI terlalu dini. Perusahaan tampaknya mengubah nadanya setelah alat ChatGPT Open AI tersedia secara luas, karena meminta bantuan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin untuk membantu merencanakan respons perusahaan.

Pesaing ChatGPT Google tidak akan melihat ketersediaan yang lebih luas selama berminggu-minggu. Dengan rencana Microsoft untuk meningkatkan pencarian web mealui bot yang dapat memberikan jawaban beranotasi untuk berbagai jenis pertanyaan, maka tidak mengherankan bahwa Google memutuskan mamerkan Bard sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement