Jumat 10 Feb 2023 12:55 WIB

Selamat, Aplikasi Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok

Aplikasi itu merupakan layanan ramah disabilitas.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Natalia Endah Hapsari
Mahasiswa UGM, Faqih Husaen, pencipta Accesive.id teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas
Foto: Dok Humas UGM
Mahasiswa UGM, Faqih Husaen, pencipta Accesive.id teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen Ilmu Komputer FMIPA UGM, Muhammad Faqih Husaen berhasil meraih medali perak International Intellectual Property (IPITEX) 2023 di Bangkok, Thailand.

Aplikasi yang diberi nama Accesive.id itu  dikembangkan Faqih bersama dengan dua rekannya, Bima Indra Permana dari prodi Magister Manajemen dan Gaksa Gantara yang merupakan alumnus Sekolah Vokasi.  Dalam kompetisi yang berlangsung di Bangkok pada 1-7 Februari 2023 tersebut mereka meraih medali perak pada kategori IoT and Application.

Baca Juga

"Bersyukur dan bangga, aplikasi yang kami kembangkan mendapatkan penghargaan di tingkat dunia. Semoga kedepan bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi dan lebih banyak lagi yang mengembangkan inovasi untuk penyandang disabilitas," kata Faqih, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2).

Faqih menjelaskan Accessive.id merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk membantu mendukung mobilitas penyandang disabilitas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Aplikasi ini menyediakan informasi aksesibilitas suatu tempat bagi penyandang disabilitas seperti disabilitas fisik, lansia, orang sakit maupun khalayak lainnya.

Faqih menuturkan pengembangan aplikasi tersebut berangkat dari pengalaman pribadinya dan almarhum kakaknya sebagai penderita duchenne muscular dystrophy (DMD). Penyakit itu menyebabkan penderitanya mengalami penurunan fungsi otot sehingga mengalami kelumpuhan kaki.

Terdapat empat fitur utama dalam Accessive.id yakni pencarian tempat, detail aksesibilitas tempat, ulasan, serta open collaborative platform. Melalui fitur pencarian tempat, pengguna dapat menelusuri tempat melalui maps maupun list. Lalu lewat fitur detail aksesibilitas, pengguna bisa melihat informasi yang tersedia di suatu tempat seperti fasilitas ram, deskripsi audio dan fasilitas lainnya untuk semua disabilitas, lansia, serta kelemahan fisik lainnya.

Berikutnya, fitur ulasan menyediakan tempat bagi penggunan untuk bercerita dan membagikan pengalaman tempat-tempat yang telah dikunjungi. Terakhir fitur open collaborative platform memberikan kesempatan bagi pengguna untuk membantu menambahkan berbagai informasi layanan disabilitas yang dimiliki suatu tempat. 

Kompetisi diikuti inventor dari berbagai negara dunia. Beberapa diantaranya adalah Botswana, Kanada, Kroasia, China, Mesir, Hongkong, Inggris, India, Indonesia, Iran, Jepang, Laos, Filipina, Polandia, Rumania, Rusia, Arab Saudi, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Sudan, dan Thailand. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement