REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sejumlah pengamat ekonomi mengingatkan ancaman resesi ekonomi pada 2023. Namun, penilaian berbeda datang dari industri telekomunikasi. Menurut Aryo Meidianto A, PR Manager OPPO Indonesia, penurunan daya beli masyarakat di 2023, kemungkinan terjadi di kelas bawah. Sebaliknya, kelas menengah ke atas justru diprediksi akan mengalami peningkatan pada daya beli.
“Belanja konsumen sedikit menurun 100-200 dolar AS, tapi ada pertumbuhan 300-500 dolar AS di kelas menengah ke atas,” kata Aryo di sela peluncuran OPPO Reno8 T Series di Jakarta.
Aryo mengatakan hadirnya OPPO Reno8 T Series di Indonesia, juga untuk mengakomodasi keinginan pasar. OPPO menghadirkan proyek yang berasal dari tanggapan pasar.
“Proyek berasal dari feedback komsumen Indonesia seperti apa sih? Kalau vendor lain ada yang menghadirkan banyak perangkat, kalau kita hadirkan sesuai kebutuhan, buat apa dihadirkan kalau nggak laku,” kata Aryo lagi.
Reno Series disebut punya pasar menengah ke atas. Diprediksi bahwa kecenderungan peningkatan cukup signifikan di kelas tersebut.
“Jadi 2023 prediksi ultra low tidak begitu berkembang, bisa negatif tapi kalau middle to high pasti ada peningkatan, daya beli masyarakat lebih baik, ini kita prediksi ada peningkatan,” kata dia lagi.
Aryo menambahkan konsumen kelas A dan B dan kota besar, juga sudah sangat lumrah dengan belanja daring. Hal ini cukup berbeda di wilayah yang relatif lebih kecil dan masih membutuhkan pengalaman sebelum membeli produk. Karena itulah, OPPO juga mengakomodir segmen tersebut lewat gerai-gerai yang tersebar di berbagai area untuk senantiasa menjaga kepercayaan konsumen.