REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menguap adalah aktivitas tubuh yang boleh jadi biasa kita lakukan sehari-hari. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita menguap dan apa yang terjadi dalam tubuh selama proses menguap itu berlangsung?
Dr Reyan Saghir, MBBS, BSc memberikan penjelasan yang lebih ilmiah. "Aktivitas menguap terdiri dari pembukaan mulut yang tidak disengaja dan pelebaran rahang secara maksimal diikuti dengan penarikan napas dalam-dalam dan ekspirasi lambat," jelasnya seperti dilansir dari laman Real Simple, Selasa (31/1/2023).
Menurutnya, menguap biasanya disertai saat lelah atau bosan. Namun, ilmu di balik kejadian sehari-hari seperti menguap masih belum sepenuhnya dipahami.
Salah satu teori paling populer tentang mengapa kita menguap adalah agar lebih bersemangat. Saat kita menjadi lelah, terutama saat melihat rangsangan berulang yang tidak menarik atau non-interaktif seperti kuliah, tubuh kita menguap sebagai sarana untuk bangun,'" ujar dr Saghir.
Ia mengatakan penelitian telah menunjukkan hal ini benar di mana detak jantung seseorang dapat terlihat naik dan memuncak selama 10 hingga 15 detik setelah menguap, mirip dengan dorongan kafein.
Menguap juga dikaitkan dengan pendinginan otak, yang mungkin menjadi alasan mengapa Anda lebih sering menguap dengan kenaikan suhu. "Ketika otot-otot wajah rileks, memungkinkan panas hilang melalui pembuluh darah wajah dan udara sejuk yang masuk membantu mengurangi suhu otak melalui konveksi," ujar dr Saghir.
Menurut para peneliti, idenya adalah jika panas, tetapi sebenarnya masih cukup dingin sehingga banyak menghirup udara akan menurunkan suhu tubuh Anda.