REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – IBM Corp pada Rabu mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) 3.900 karyawan sebagai bagian dari pengurangan aset dan pendapatan kuartal keempat yang datar. PHK terjadi karena permintaan yang lemah untuk layanan konsultasinya.
PHK akan membuat IBM harus mengeluarkan uang 300 juta dolar AS pada periode Januari-Maret. Namun, kepala keuangan James Kavanaugh mengatakan IBM akan terus merekrut orang di beberapa area fokus.
“Tidak seperti kebanyakan orang selama dua hingga 2,5 tahun terakhir yang mempekerjakan puluhan dan ribuan orang, kami memanfaatkan digitalisasi, otomatisasi AI yang mendorong efisiensi. Tapi kami berkomitmen merekrut untuk riset yang dihadapi klien dan pengembangan,” kata Kavanaugh, dikutip Reuters, Kamis (26/1/2023).
Perusahaan juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahunan. Pada Oktober, IBM menandai kelemahan dalam pemesanan baru di Eropa Barat sementara rekan Accenture Plc juga mencatat kelemahan dalam bisnis konsultasinya. Cognizant Technology Solutions Corp pada bulan November memangkas perkiraan tahun 2022 karena mundurnya kontrak.
Meski begitu, Kavanaugh mengatakan perusahaan melihat bisnis konsultasinya tumbuh dalam hal pengeluaran cloud. Penandatanganan kesepakatannya berlipat ganda pada tahun 2022 untuk menyiapkan layanan dengan mitra seperti AWS Amazon.com dan Azure Microsoft.
Pendapatan cloud hybridnya naik dua persen menjadi 6,3 miliar dolar AS pada kuartal yang berakhir 31 Desember. Pada periode tersebut, total pendapatan adalah 16,69 miliar dolar AS dibandingkan dengan perkiraan analis Refinitiv sebesar 16,40 miliar dolar AS.