REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- YouTube sedang menguji saluran TV gratis didukung iklan yang menampilkan konten dari perusahaan media tertentu. Kabar tersebut dilaporan dari The Wall Street Journal.
Konsep saluran TV mirip dengan Pluto TV, Roku TV, atau pengalaman yang dibangun ke dalam TV dari perusahaan seperti Samsung, LG, dan Vizio. Nantinya akan ada "hub" yang memungkinkan Anda memilih apa yang ingin Anda tonton.
Konsep tersebut telah menjadi bagian dari model bisnis yang menguntungkan bagi beberapa perusahaan lain di luar angkasa. Menurut laporan pendapatan dari Vizio dan Roku, mereka mendapat lebih banyak keuntungan dari iklan dan komisi langganan daripada penjualan perangkat keras. Laporan terbaru menunjukkan Vizio menarik rata-rata 27 dolar AS per tahun per pengguna sementara Roku berhasil menjaring lebih dari 44 dolar AS per tahun.
Juru bicara YouTube mengonfirmasi soal uji coba saluran TV gratis. Fitur itu dapat diluncurkan lebih luas tahun ini dan dilaporkan bekerja dengan perusahaan seperti Lionsgate dan A&E.
Dilansir The Verge, Sabtu (14/1/2023), YouTube berpengalaman dalam menyediakan konten premium yang didukung iklan. Pada tahun 2022, platform menambahkan acara televisi gratis yang didukung oleh iklan ke dalam katalognya. Tahun lalu, perusahaan menambahkan saluran gratis ke tab langsung Google TV melalui Pluto TV.
Ada juga YouTube TV, layanan berbayar yang memungkinkan orang mendapatkan pengalaman menonton yang serupa dengan saluran televisi standar. Musim panas lalu, YouTube mengumumkan sekitar lima juta berlangganan YouTube TV. Saluran gratis selalu dapat dipasarkan menggunakan merek YouTube TV.
Uji coba saluran TV gratis datang karena beberapa layanan streaming lainnya memperkenalkan tingkatan yang didukung iklan yang lebih murah atau gratis, seperti Netflix, HBO Max, Disney Plus, atau Peacock.