REPUBLIKA.CO.ID, KIRUNA -- Penambang bijih besi Swedia LKAB mengatakan telah mengidentifikasi deposit signifikan dari unsur-unsur logam langka yang penting di Lapland. Unsur ini berguna dalam pembuatan telepon pintar, kendaraan listrik, dan turbin angin.
Perusahaan milik pemerintah yang menambang bijih besi di Kiruna ini mengatakan, ada lebih dari sejuta ton oksida logam langka. Menurut LKAB, ini adalah simpanan terbesar yang diketahui dari jenisnya di Eropa.
LKAB yang juga mengembangkan proyek bijih besi bebas karbon mengatakan, endapan tanah jarang ditemukan di dekat tambang bijih besi bawah tanah terbesar di dunia yang dijalankan di Kiruna. Namun perusahaan memperingatkan bahwa dibutuhkan setidaknya satu dekade sebelum penambangan dimulai.
Eksplorasi tidak akan dimulai selama bertahun-tahun meskipun izin diberikan dengan sangat cepat. “Jika kita melihat bagaimana proses perizinan lainnya berjalan dalam industri kita, setidaknya dibutuhkan 10-15 tahun sebelum kita benar-benar dapat mulai menambang dan mengirimkan bahan mentah ke pasar,” kata CEO LKAB Jan Mostrom.
“Kita harus mengubah proses perizinan untuk memastikan peningkatan penambangan bahan mentah jenis ini di Eropa,” ujar Mostrom.
Menteri Perindustrian Swedia Ebba Busch menyebut, negara itu sebagai tambang emas setelah penemuan besar unsur logam langka itu. Pengumumannya datang ketika eksekutif Uni Eropa (UE), Komisi Eropa, memberikan sentuhan akhir pada proposal untuk Undang-Undang Bahan Baku Kritis yang akan membantu mengembangkan rantai pasokan yang andal dan solid.
Logam langka sekarang menjangkau kehidupan hampir semua orang di planet ini, muncul di segala hal mulai dari //hard drive hingga elevator dan kereta api. Unsur ini sangat penting untuk bidang energi hijau yang berkembang pesat, memberi makan turbin angin dan mesin mobil listrik.
Tapi UE tertinggal jauh di belakang para pesaingnya di pasar, mendapatkan sekitar 98 persen mineral logam langkanya dari Cina. Kondisi ini akibat tidak ada satupun yang ditambang di Eropa.
Menurut Komisi Eropa, permintaan akan meningkat lima kali lipat pada 2030. Tindakan ini berangkat dari komitmen transisi ekonomi blok digital dan hijau yang dituju oleh kelompok negara Eropa tersebut.
Komisaris pasar internal Thierry Breton telah memperingatkan, bahwa ambisi UE untuk menjadi benua netral iklim pertama berisiko tanpa akses yang aman dan berkelanjutan ke bahan baku. “Transisi kembar hijau dan digital kami akan hidup atau mati melalui fungsi rantai pasokan kami. Ambil China, dengan semi-monopoli tanah jarang dan magnet permanen dan harga naik 50-90 persen dalam setahun terakhir saja. Pasokan bahan baku telah menjadi alat geopolitik yang nyata," ujar Breton.
UE juga ingin belajar dari masa lalu dan mengurangi ketergantungan sepihak seperti yang dikembangkannya di Rusia untuk pasokan minyak dan gas. Wilayah ini baru mulai memutuskan hubungan setelah perang di Ukraina dimulai dengan invasi besar-besaran Rusia pada 24 Februari.
“Ini harus diubah,” kata Busch saat komisaris Eropa melakukan perjalanan ke Kiruna untuk menandai dimulainya enam bulan rotasi kepresidenan UE kepada Swedia.
"Dalam jangka pendek, kita perlu mendiversifikasi perdagangan kita, tetapi dalam jangka panjang kita tidak bisa hanya mengandalkan perjanjian perdagangan. Elektrifikasi, swasembada dan kemandirian UE dari Rusia dan China akan dimulai di tambang," ujarnya.