Jumat 13 Jan 2023 16:03 WIB

Ini Dia Aplikasi Penangkis ChatGPT

Aplikasi ini dapat dengan cepat mendeteksi apakah esai itu buatan manusia atau bot.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Chat GPT
Foto: frontdreams.com
Chat GPT

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK CITY— Meskipun keandalannya masih kerap diragukan, ChatGPT sudah sering digunakan para siswa terutama untuk menyontek esai. Untuk menangkis hal itu, seorang mahasiswa ilmu komputer di Princeton Edward Tian menghabiskan liburan Tahun Baru-nya untuk membuat aplikasi yang dapat membantu mendeteksi apakah teks ditulis oleh manusia atau menggunakan chatbot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT.

Aplikasi yang diciptakan Tian disebut GPTZero. Dilansir dari Indian Express, Jumat (13/1/2023), aplikasi ini dapat “dengan cepat dan efisien mendeteksi apakah sebuah esai adalah ChatGPT atau tulisan manusia,” kata Tian dalam sebuah cuitannya.

Baca Juga

GPTZero mempersenjatai guru dengan kemampuan membedakan esai yang dibuat oleh AI dari yang dibuat oleh manusia. Ini merupakan cara cerdas untuk melakukannya. Tian memberi tahu CBS MoneyWatch bahwa aplikasi bekerja dengan melihat “kebingungan” teks. Caranya dengan mengukur keacakannya.

Jika dihasilkan oleh manusia, skornya lebih tinggi pada aspek itu karena manusia lebih tidak dapat diprediksi. Sementara teks yang dihasilkan bot biasanya cenderung memiliki tingkat kerumitan yang rendah yang menyebabkan bot menandainya sebagai buatan mesin.

Dalam cuitannya, Tian membagikan beberapa video yang membandingkan analisis GPTZero tentang artikel warga New York dengan unggahan LinkedIn yang dibuat oleh ChatGPT. Alat tersebut memberi artikel 114 poin dan mendeteksinya dengan benar sebagai ditulis oleh manusia, sambil memberikan 40 poin ke posting LinkedIn, dan sekali lagi, mengidentifikasinya dengan benar sebagai “dihasilkan AI.”

Menurut pembuatnya, ChatZero saat ini sedang dalam tahap beta. Butuh menghabiskan beberapa pekan ke depan untuk meningkatkan model dan analisis. Aplikasi ini dapat dicoba dari situs resminya, gptzero.me.

Di sisi lain, sekolah umum di New York City baru-baru ini melarang ChatGPT dari perangkat sekolah dan jaringan WiFi  karena takut akan kasus “plagiarisme AI”.  ChatGPT mampu menulis esai yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikannya, hanya dalam hitungan detik.

Ini mungkin merupakan langkah yang benar untuk mencegah kecurangan, tetapi tidak terlalu efektif karena siswa masih dapat mengatasinya dengan menyelesaikan esai mereka dari rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement