REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google tidak hanya terkenal sebagai mesin pencari, tetapi perusahaan menyediakan beragam layanan. Mulai dari email, dokumen, hingga membantu seseorang dalam bisnis.
Namun, kecanggihan layanan Google diprediksi akan dikalahkan dengan ChatGPT. Sebuah perusahaan teknologi telah mengembangkan robot percakapan atau chatbot AI yang sangat canggih sehingga dapat menjadi mesin pencari.
Perusahaan OpenAI meluncurkan ChatGPT telah mengumpulkan lebih dari satu juta pengguna di seluruh dunia dengan fungsi-fungsi yang canggih. Mulai dari menulis esai kompleks dan kode komputer hingga menyusun promosi pemasaran dan skema dekorasi interior.
Bahkan, ChatGPT dapat membuat puisi dan lelucon, sebuah kemampuan yang dianggap hanya bisa dilakukan oleh manusia. Faktanya, kehadiran ChatGPT telah memicu kekhawatiran Google mungkin tidak lagi memiliki monopoli pencarian online.
Google may be only a year or two away from total disruption. AI will eliminate the Search Engine Result Page, which is where they make most of their money.
Even if they catch up on AI, they can't fully deploy it without destroying the most valuable part of their business! https://t.co/jtq25LXdkj
— Paul Buchheit (@paultoo) December 1, 2022
“Mungkin satu atau dua tahun lagi adalah waktu saat Google menerima kekacauan. Sebab, AI akan menghilangkan halaman hasil mesin pencari di mana Google menghasilkan sebagian besar uang mereka,” kata pengembang Gmail Paul Buchheit, dilansir NY Post, Sabtu (24/12/2022).