Sabtu 24 Dec 2022 19:17 WIB

Google Diprediksi tak Lagi Perkasa Dua Tahun Lagi, Dikalahkan ChatGPT

ChatGPT juga telah mendemonstrasikan kemampuan manusia untuk berpikir abstrak.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Logo Google dipajang di karpet di pintu masuk Google France di Paris, 18 November 2019. Google Diprediksi tak Lagi Perkasa Dua Tahun Lagi, Dikalahkan ChatGPT
Foto: AP Photo/Michel Euler
Logo Google dipajang di karpet di pintu masuk Google France di Paris, 18 November 2019. Google Diprediksi tak Lagi Perkasa Dua Tahun Lagi, Dikalahkan ChatGPT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google tidak hanya terkenal sebagai mesin pencari, tetapi perusahaan menyediakan beragam layanan. Mulai dari email, dokumen, hingga membantu seseorang dalam bisnis.

Namun, kecanggihan layanan Google diprediksi akan dikalahkan dengan ChatGPT. Sebuah perusahaan teknologi telah mengembangkan robot percakapan atau chatbot AI yang sangat canggih sehingga dapat menjadi mesin pencari.

Baca Juga

Perusahaan OpenAI meluncurkan ChatGPT telah mengumpulkan lebih dari satu juta pengguna di seluruh dunia dengan fungsi-fungsi yang canggih. Mulai dari menulis esai kompleks dan kode komputer hingga menyusun promosi pemasaran dan skema dekorasi interior.

Bahkan, ChatGPT dapat membuat puisi dan lelucon, sebuah kemampuan yang dianggap hanya bisa dilakukan oleh manusia. Faktanya, kehadiran ChatGPT telah memicu kekhawatiran Google mungkin tidak lagi memiliki monopoli pencarian online.

“Mungkin satu atau dua tahun lagi adalah waktu saat Google menerima kekacauan. Sebab, AI akan menghilangkan halaman hasil mesin pencari di mana Google menghasilkan sebagian besar uang mereka,” kata pengembang Gmail Paul Buchheit, dilansir NY Post, Sabtu (24/12/2022).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement