REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Karyawan Twitter terpaksa membawa tisu toilet ke kantor setelah CEO Twitter Elon Musk memecat petugas kebersihan di kantor yang berlokasi di New York. Selain itu, Musk juga membatalkan layanan kebersihan di kantor pusat San Francisco pada awal bulan ini setelah karyawan melakukan pemogokan untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.
Musk yang tidak membayar sewa di kantor San Francisco telah menutup empat lantainya dan memindahkan semua staf bekerja di dua lantai. Berdasarkan pengakuan empat karyawan dan mantan karyawan yang enggan disebutkan namanya, bekerja di ruangan yang lebih sempit menyebabkan bau sisa makanan dan bau badan tetap tercium. Bahkan, kamar mandi menjadi lebih kotor. “Karena sebagian besar layanan kebersihan telah dihentikan, sejumlah staf terpaksa membawa tisu toilet mereka dari rumah,” katanya.
Dalam akun Twitter-nya, Musk mengonfirmasi hal tersebut. “LOL itu benar untuk setengah hari,” kata Musk seperti dilansir Independent.
Di negara bagian Washington, Twitter telah memberhentikan 208 pekerja. Menurut Platformer, Twitter akan menutup kantornya secara permanen di Seattle karena menghadapi penggusuran.
Pada Oktober tahun 2022, Musk mengejutkan publik dengan membeli perusahaan Twitter senilai 44 miliar dolar AS setelah berusaha mundur dari kesepakatan selama berbulan-bulan. Sejak mengambil alih platform, dia telah memecat sekitar 75 persen staf perusahaan dan menyisakan sedikit lebih dari 2.000 orang. Fokus Musk pada Twitter memengaruhi harga saham Tesla yang menurun secara drastis pada tahun 2022.