REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microsoft akan mematikan dukungan Windows 8.1 pada 10 Januari 2023. Microsoft tidak akan menawarkan paket dukungan tambahan untuk Windows 8.1.
Ketika saat itu tiba, pengguna akan memiliki pilihan: membeli PC Windows baru, atau secara resmi membayar untuk memutakhirkan ke Windows 10 atau Windows 11.
Lalu, apa yang dimaksud berakhirnya dukungan? Hingga 10 Januari, Microsoft akan menawarkan patch keamanan dan perbaikan lainnya untuk setiap masalah keamanan yang muncul. Setelah itu, tidak lagi.
Jika malware muncul, Anda harus bergantung pada perangkat lunak antivirus apa pun yang Anda jalankan. Microsoft tidak akan mengeluarkan patch lagi setelah 10 Januari, dan PC Anda benar-benar akan berisiko.
“Microsoft tidak akan menawarkan program Extended Security Update (ESU) untuk Windows 8.1,” kata Microsoft. “Terus menggunakan Windows 8.1 setelah 10 Januari 2023 dapat meningkatkan paparan organisasi terhadap risiko keamanan atau memengaruhi kemampuannya untuk memenuhi kewajiban kepatuhan.”
Bukan hanya Windows. Microsoft mendorong pengguna untuk berlangganan Microsoft 365 (alias Microsoft Office), yang terus menawarkan pembaruan sebagai bagian dari langganan berkelanjutan. Namun, Microsoft akan berhenti menawarkan tambalan dan fitur baru untuk Microsoft 365 ke pengguna Windows 8.1.
Cara memutakhirkan dari Windows 8.1
Jika saat ini Anda menjalankan PC Windows 8, Microsoft mengakui bahwa prospeknya mungkin suram. “Sebagian besar perangkat Windows 8.1 atau Windows 8 tidak akan memenuhi persyaratan perangkat keras untuk meningkatkan ke Windows 11,” kata perusahaan itu.
Dilansir dari PC World, Selasa (22/11/2022), sebagai gantinya, Anda memiliki pilihan: membeli PC Windows 11 baru, atau meningkatkan ke Windows 10. Secara resmi, Anda harus membeli salinannya. Namun masih ada harapan untuk meningkatkan ke Windows 10 (dan kemudian 11) secara gratis. Namun, dukungan untuk Windows 11 juga hanya akan berlangsung hingga Oktober 2025.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
