Senin 21 Nov 2022 11:25 WIB

Waspada, 5 Pontensi Kejahatan Siber Selama Piala Dunia

Ajang olahraga selalu menarik bagi penjahat siber.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden FIFA Gianni Infantino (kanan) sebelum Piala Dunia FIFA 2022 Grup A Pertandingan Pembukaan antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Ahad, 20 November 2022.
Foto:

Hadiah

Pakar Kaspersky menemukan halaman phishing yang menawarkan untuk memenangkan dua tiket ke Piala Dunia. Ini cukup populer di mana biasanya setiap pengguna menjadi pemenang yang ‘beruntung’, dengan yang terpilih hanya perlu membayar ongkos kirim.

Merchandise

Cara lain untuk mencuri data pengguna adalah melalui toko merchandise palsu terkait FIFA. Meskipun tawaran T-shirt tim favorit, casing ponsel dengan pemain populer, atau bola bertanda tangan terdengar bagus, setelah memasukkan data pribadi dan mentransfer uang untuk melakukan pembelian, penggemar justru kehilangan uang mereka karena penipuan online tersebut.

Penipuan kripto dan NFT

Ciri khas lanskap ancaman menjelang Piala Dunia 2022 adalah penyebaran aktif berbagai penipuan kripto sebagian besar mengeksploitasi popularitas NFT. Beberapa menawarkan untuk bertaruh pada pertandingan dan memenangkan cryptocurrency, yang lain untuk memenangkan seni NFT di seluruh dunia.

Satu hal yang perlu dilakukan pengguna hanyalah memasukkan kredensial dompet kripto, sehingga ‘hadiah’ akan langsung ditransfer. Dalam skenario seperti itu, penipu mendapatkan akses ke semua tabungan dan hingga data dompet terkait.

Skema lain adalah penipuan investasi kripto yang mencurigakan. Penipu secara aktif membuat koin nyata dan meyakinkan pengguna untuk berinvestasi di dalamnya hingga menjanjikan potensi pertumbuhan mata uang kepada korban. Dalam kehidupan nyata, inisiatif semacam itu hampir tidak pernah berhasil karena pengguna menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak akan pernah berkembang.

Penerbangan dan akomodasi

Piala Dunia 2022 akan menggelar banyak acara offline dengan penonton langsung, yang melibatkan ribuan turis di Qatar. Ini adalah sesuatu yang tidak dilewatkan oleh para penipu online. Pakar Kaspersky telah mengamati banyak halaman phishing yang meniru layanan penerbangan yang menawarkan tiket ke Doha.

Laman web yang dianalisis menunjukkan semua tanda klasik penipuan, tampilan menarik, kesalahan pengejaan, domain yang baru terdaftar, dan fungsi situs yang terbatas. Meskipun situs tersebut meniru agregator tiket pesawat global, pengguna hanya dapat memilih Qatar dalam daftar negara tujuan.

 

Setelah detail penerbangan dimasukkan, korban diberi kesempatan untuk memasukkan data pribadi bersama dengan ID dan informasi kartu kredit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement