REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drama akun centang biru Twitter terus berlanjut. Di tengah protes warganet soal langganan Twitter Blue yang dikenakan biaya senilai 8 dolar AS dan peniruan identitas, beberapa pengguna Twitter kehilangan kemampuan untuk mengedit nama mereka.
Dikutip Digital Trends, Rabu (9/11/2022), pada Senin malam, beberapa pengguna Twitter yang terverifikasi mulai melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengubah nama layar mereka. Sampai saat ini masih belum jelas apakah masalah yang dialami pengguna berasal dari bug atau fitur baru dari platform.
"Saya tiba-tiba tidak dapat menghapus nama parodi dari nama profil saya. Padahal saya bisa mengedit informasi lain di profil," kata @LaurenGoode.
Meski begitu, masalah tersebut tampaknya sudah teratasi. Sebab, beberapa pengguna terverifikasi melaporkan sudah bisa kembali mengedit nama mereka. Jika Anda mengalami kesulitan mengedit nama, ada baiknya Anda memeriksa lagi apakah itu sudah berfungsi pada hari ini.
Jika masalah berasal dari bug, ini adalah waktu yang buruk untuk Twitter yang baru dipimpin Musk. Baru beberapa pekan setelah pembelian platform, Musk sudah mendapat banyak protes dari warganet mengenai perubahan pada platform.
Di antara perubahan itu adalah biaya tambahan 8 dolar AS per bulan untuk akun centang biru. Ini membuat sejumlah selebriti menanggapi langkah Musk dengan mengubah nama Twitter mereka menjadi “Elon Musk” untuk mengolok-olok dan memperkeruh kondisi. AkunTwitter resmi Twitter, yaitu @Twitter, @TwitterComms, @TwitterSupport dan @verified tidak memposting cuitan apa pun yang mengindikasikan bahwa Twitter mengetahui masalah pengeditan nama.