REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL -- Gerhana bulan total akan berlangsung pada Selasa (8/11/2022). Beberapa negara, termasuk Indonesia, bisa menikmati pemandangan yang tidak akan muncul kembali selama tiga tahun mendatang.
Fenomena alam ini akan berlangsung mulai pukul 17.59.11 WIB dan berakhir pukul 20.57.43 WIB di Indonesia. Totalitas gerhana akan berlangsung hampir satu setengah jam saat Bumi melintas langsung di antara bulan dan matahari. Sebagai suguhan ekstra, Uranus akan terlihat hanya selebar satu jari di atas bulan, menyerupai bintang yang terang.
Beberapa negara lain yang bisa menikmati ini adalah seluruh wilayah Amerika Utara pada dini hari, seluruh Asia, Australia, dan seluruh Pasifik setelah matahari terbenam. Sedangkan wilayah Afrika, Timur Tengah, dan sebagian besar Eropa harus menunggu hingga 2025 untuk dapat menikmati fenomena tersebut.
Gerhana bulan total dikenal juga sebagai bulan darah karena fenomena ini akan memunculkan sentuhan warna oranye kemerahan dari cahaya matahari terbenam dan matahari terbit di Bumi. Pada puncak gerhana, menurut para ilmuwan NASA, bulan akan berjarak 390.653 kilometer. Teropong dan teleskop akan meningkatkan tampilan gambaran gerhana bulan, asalkan dalam kondisi langit cerah.
Beberapa lembaga menyediakan streaming langsung gerhana bulan penuh ini, seperti Observatorium Griffith di Los Angeles dan Proyek Teleskop Virtual yang berbasis di Italia.
Fenomena ini adalah gerhana bulan total kedua pada 2022, dengan yang pertama pada Mei. Sedangkan gerhana bulan berikutnya tidak akan terjadi sampai 2025. Namun, fenomena gerhana bulan parsial akan berlangsung beberapa kali dalam tiga tahun mendatang.