Jumat 04 Nov 2022 05:06 WIB

Mengenal Bintang Biru, Bintang Terbesar dan Paling Terang di Galaksi

Warna bintang memberikan informasi mengenai suhu dan massanya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Langit malam berbintang/ilustrasi. Kebanyakan dari bintang-bintang terlihat berwarna putih, namun sebanarnya ada yang berwarna merah dan juga biru.
Foto:

Bagaimana siklus hidup bintang biru?

Semua bintang menjalani siklus hidup. Siklus hidup ini mengubah penampilan dan perilaku bintang pada skala waktu yang terlalu lambat untuk kita amati secara langsung.

Sebagian besar bintang yang kita lihat berada dalam fase ‘urutan utama’ evolusi mereka, di mana bintang itu mengubah hidrogen menjadi helium melalui fusi nuklir. Jumlah waktu yang dihabiskan dalam fase ini, dan apa yang terjadi setelahnya, bergantung pada massa bintang-bintang.

Bintang-bintang bermassa tertinggi, lebih besar dari tiga kali matahari, tampak berwarna biru ketika berada di deret utama, dan mereka melewati semua bahan bakar hidrogennya lebih cepat daripada bintang bermassa lebih rendah.

Saat bintang biru mendekati akhir fase pembakaran hidrogen, bintang memasuki keadaan transisi yang relatif singkat sebagai raksasa biru dengan luminositas lebih tinggi. Saat berlangsung melalui fase ini, suhu inti terus naik sampai cukup tinggi untuk memicu fusi helium menjadi unsur-unsur yang lebih berat seperti karbon dan oksigen. 

 

Hal ini menyebabkan bintang memasuki fase yang lebih terang sebagai supergiant biru. Bintang-bintang ini memiliki luminositas yang sangat besar. Misalnya, raksasa biru Rigel memancarkan energi 60.000 kali lebih banyak daripada matahari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement