Senin 15 Aug 2022 11:11 WIB

Magnet Bisa Jadi Solusi Oksigen untuk Astronaut dalam Perjalanan Jauh

Magnet digunakan untuk menarik gelembung gas dan memanennya di ruang gravitasi rendah

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
 Astronaut NASA Mark Vande Hei (kiri) bersama dengan kosmonaut Rusia Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov  kembali ke Bumi dengan dua kosmonaut Rusia setelah menghabiskan satu tahun di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Sebuah tim ahli di University of Warwick telah mendemonstrasikan metode baru untuk menghasilkan oksigen dalam gaya berat mikro yang melibatkan magnet.
Foto:

Para peneliti menguji berbagai jenis cairan untuk melihat bagaimana magnet buatan dapat digunakan menarik gelembung di permukaan elektroda agar mudah diekstraksi. Metode utama untuk memproduksi oksigen di luar angkasa adalah elektrolisis, yang melibatkan aliran listrik melalui air untuk memisahkan atom hidrogen dan oksigen.

Tetapi memisahkan oksigen dari sel elektrolitik membutuhkan ruang sentrifugal buatan untuk berputar dan memaksa gas keluar. Menurut penelitian, magnet neodymium sederhana dapat digunakan untuk mengekstrak gas dalam gaya berat mikro.

“Efek ini memiliki konsekuensi yang luar biasa untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem pemisahan fase, seperti untuk misi luar angkasa jangka panjang,” kata Dr Katharina Brinkert, anggota tim peneliti dari University of Warwick. Penulis utama makalah penelitian, Alvaro Romero-Calvo dari University of Colorado Boulder, mengatakan bahwa magnet dapat digunakan untuk membuat sistem yang sepenuhnya pasif untuk mengekstraksi oksigen di ruang angkasa tanpa memerlukan daya tambahan dan mesin berat.

 

Temuan penelitian tersebut telah dipublikasikan di NPJ Microgravity, jurnal yang berafiliasi dengan Nature. Berbicara tentang metode alternatif produksi oksigen jauh dari Bumi, instrumen MOXIE (Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment) seukuran pemanggang roti di atas Perseverance mengubah karbon dioksida menjadi oksigen di permukaan Mars pada bulan April 2021. Sementara mesin ini dirancang untuk hanya menghasilkan 10 gram oksigen per jam, ini berfungsi sebagai batu loncatan penting untuk misi masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement