REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan riset pasar Canalys melaporkan pada Senin (1/8/2022) bahwa penjualan smartphone mengalami penurunan pada kuartal kedua. Pengiriman global turun menjadi 287 juta unit.
Dilansir dari GSM Arena, Senin (1/8/2022) Samsung memimpin. Sementara itu, Apple merebut kembali tempat di posisi kedua dari Xiaomi. Kini perusahaan-perusahaan China tengah berjuang kembali karena permintaan yang berkurang.
Samsung dan Apple mungkin telah mencatat sedikit peningkatan setiap tahun. Namun, perusahaan Chinalah yang menyeret seluruh pasar ke zona merah. China melakukan sejumlah lockdown selama kuartal tersebut mengganggu pasar ponsel cerdasnya dan merugikan merek lokal, yang memiliki kehadiran kuat di sana.
Analis memperkirakan bahwa kekurangan rantai pasokan tidak akan lagi menjadi masalah mendesak bagi industri karena pesanan komponen menurun. Kini, pemasok khawatir tentang kelebihan pasokan.
Situasi menuntut lebih banyak dari perusahaan untuk beradaptasi dan merencanakan dengan tepat, termasuk langkah-langkah seperti penghematan ekstra. Perusahaan juga perlu mengeluarkan produk kompetitif yang diluncurkan pada paruh kedua.
Prediksi untuk semester kedua 2022 adalah permintaan tetap lemah meskipun peluncuran dan penjualan tetap dilakukan pada festival mendatang. Beberapa alasan utama adalah kondisi bisnis yang menantang dari dolar AS yang kuat, masalah geopolitik, perusahaan-perusahaan China mengalami masalah di pasar utama seperti India. Inflasi yang tinggi di seluruh dunia juga turut mengganggu penjualan smartphone.