REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam turnamen yang berakhir pada hari Kamis pekan lalu, robot catur yang memainkan tiga permainan sekaligus mematahkan jari seorang anak laki-laki berusia 7 tahun. Anak muda itu mengalami patah tulang, demikian informasi dilansir dari berita berbahasa Rusia milik negara Baza, yang membagikan video insiden itu ke saluran Telegram-nya.
Video tersebut kemudian diunggah oleh pengguna Twitter, yang mempostingnya secara online untuk dilihat semua orang. Baza mengklaim bahwa robot itu "meremas" jari anak itu. Robot itu tampaknya bingung menempatkan "jari" atau bidak caturnya di atas jari anak.
Jesus… A robot broke kid‘s finger at Chess Tournament in Moscow @elonmusk @MagnusCarlsen
There is no violence in chess, they said.
Come and play, they said. https://t.co/W7sgnxAFCi pic.twitter.com/OVBGCv2R9H
— 🆁🆄🆂🆂🅸🅰🅽 🅼🅰🆁🅺🅴🆃 (@russian_market) July 21, 2022
Menurt laporan kantor berita Rusia TASS, anak itu mampu menyelesaikan kompetisi sambil mengenakan gips. Pihak berwenang saat ini percaya bahwa cedera itu terjadi karena tidak disengaja.
"Robot itu mematahkan jari anak itu, ini, tentu saja, buruk," kata presiden Federasi Catur Moskow Sergey Lazarev, dilansir dari Futurism, Senin (25/7/2022).
Robot yang telah diakui bermain dengan banyak lawan, kemungkinan besar mengalami kebingungan atau mencoba bergerak pada saat yang tidak tepat.