REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ancaman yang ditimbulkan mikroplastik terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup masih perlu dipelajari lebih lanjut. Namun, satu hal yang pasti bahwa mikroplastik sudah tersebar secara luas dan akan menjadi lebih parah.
Kini, ilmuwan mencoba mencari solusinya. Ilmuwan membuat robot mirip ikan yang dapat bergerak di air dan menyerap pecahan plastik mikroskopis saat berjalan. Robot ini menjadi sebagai opsi pembersihan revolusioner yang mengambil inspirasi dari alam.
Dilansir dari New Atlas, peneliti China menciptakan perangkat yang diaktifkan cahaya dalam upaya untuk memajukan desain robot lunak yang digunakan untuk membersihkan air yang terkontaminasi.
Para peneliti menggunakan bahan komposit beberapa moluska, seperti kerang, yang disekresikan sebagai lapisan untuk kulit bagian dalam mereka. Dari bahan komposit ini, para ilmuwan mengembangkan robot.
Robot mini berbentuk ikan yang panjangnya hanya 15 mm (0,6 inci), memiliki tingkat fleksibilitas dan daya tahan yang luar biasa, dan memiliki sinar laser inframerah-dekat di ekornya.
Ikan bergerak maju dengan kecepatan 2,67 panjang tubuh per detik saat laser ini dinyalakan dan dimatikan, menyebabkan ekornya mengepak. Menurut tim, kecepatannya hampir sama dengan fitoplankton dan lebih cepat daripada robot renang lunak lainnya dengan desain serupa.
Uji coba tim menunjukkan bahwa robot itu mampu berulang kali menyerap mikroplastik polistiren dan mengangkutnya ke situs lain. Secara mengesankan, robot bisa memperbaiki dirinya sendiri setelah terputus.
Robot bisa menjadi alat yang berguna untuk mengatasi polusi mikroplastik di lingkungan perairan yang parah berkat daya tahan, kecepatan, dan kapasitasnya untuk menyeka partikel plastik, menurut para peneliti. Itu juga bisa berfungsi sebagai model untuk robot multiguna lainnya dengan kegunaan serupa.